Rabu 14 Sep 2022 17:24 WIB

Plafon Masjid Tanjak Batam Ambruk karena Lembap

Kontraktor Masjid Tanjak Batam akan mengganti material plafon.

Sejumlah pengunjung berada di area Masjid Tanwirun Naja atau Masjid Tanjak di kawasan Bandara Internasional Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau, Jumat (8/7/2022). Masjid yang menyerupai salah satu aksesoris pakaian untuk lelaki melayu yang digunakan pada bagian kepala tersebut menjadi salah satu ikon Kota dan tempat wisata baru Kota Batam. Plafon Masjid Tanjak Batam Ambruk karena Lembab
Foto: ANTARA/Teguh Prihatna
Sejumlah pengunjung berada di area Masjid Tanwirun Naja atau Masjid Tanjak di kawasan Bandara Internasional Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau, Jumat (8/7/2022). Masjid yang menyerupai salah satu aksesoris pakaian untuk lelaki melayu yang digunakan pada bagian kepala tersebut menjadi salah satu ikon Kota dan tempat wisata baru Kota Batam. Plafon Masjid Tanjak Batam Ambruk karena Lembab

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Badan Pengusahaan Batam menyebutkan penyebab robohnya plafon Masjid Tanjak Batam diakibatkan faktor kelembapan bersamaan cuaca yang belakangan ini cukup ekstrem.

Hal itu diungkapkan Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam Ariastuty Sirait setelah BP Batam melakukan investigasi pada plafon masjid yang ambruk tersebut.

Baca Juga

"Disamping itu, faktor lain yang mendukung terjadinya kelembapan adalah bentuk bangunan Masjid Tanjak Batam yang terbuka dan tanpa pintu, juga menyebabkan udara masuk dari seluruh sisi. Faktor tersebut memungkinkan udara bergerak naik ke atas dan memberikan dorongan serta beban lebih terhadap gypsum," ujar Ariastuty dari keterangan tertulis Batam Kepulauan Riau, Rabu (14/9/2022).

Ia melanjutkan, pemeliharaan Masjid Tanjak Batam juga menjadi perhatian khusus BP Batam untuk menyempurnakan sarana destinasi wisata religi di Kota Batam. "Kejadian ini merupakan hal yang tentu tidak kita inginkan. Kami juga bersedih, karena selain merupakan fasilitas peribadahan, Masjid Tanjak Batam juga menjadi bangunan kebesaran dan kebanggaan bagi umat Islam di Kota Batam," kata Ariastuty.

Kepala Satuan Pemeriksa Intern BP Batam selaku Ketua Tim Investigasi Konstantin Siboro menambahkan, sebagai tindak lanjut dan pencegahan kejadian serupa di kemudian hari, kontraktor telah berkomitmen memberikan material yang lebih baik dalam rangka penyempurnaan Masjid Tanjak Batam.

"Sebenarnya material yang dipilih sudah sesuai dengan kontrak. Namun, kontraktor menunjukkan komitmennya mengganti dengan material yang lebih baik," katanya.

Adapun bahan plafon awal yang menggunakan gypsum akan diganti menggunakan bahan Polyvinyl Chloride (PVC). Bahan PVC sendiri dipilih karena dinilai memiliki banyak keunggulan secara fungsi. Selain terbuat dari plastik yang memiliki ketahanan lembab yang tinggi, sifatnya juga lentur dan ringan.

Progres pemeliharaan plafon Masjid Tanjak Batam, saat ini tengah digesa dan pelepasan plafon tersebut ditargetkan selesai pada Jumat akhir pekan ini. "Rencananya Jumat ini bersih semua dan pemasangan PVC dimulai," ucap Boro.

Plafon Masjid Tanjak Batam roboh pada Kamis (8/9/2022) pagi sekitar pukul 07.30 WIB dan kejadian ini pun sempat menghebohkan warga Batam. Dari data yang diterima, total kerusakan plafon diperkirakan mencapai 35 persen dari seluruh permukaan langit-langit Masjid Tanjak Batam.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement