Rabu 07 Sep 2022 23:00 WIB

Konferensi Internasional Ulama Aswaja Hasilkan Risalah Jakarta

Konferensi Internasional Ulama Aswaja dihadiri ulama dari berbagai negara

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi umat Islam. Konferensi Internasional Ulama Aswaja dihadiri ulama dari berbagai negara
Foto: Republika/Yasin Habibi
Ilustrasi umat Islam. Konferensi Internasional Ulama Aswaja dihadiri ulama dari berbagai negara

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Konferensi Internasional Ulama  Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) menghasilkan Risalah Jakarta yang berisi deklarasi dan rekomendasi. Konferensi bertaraf internasional ini digelar oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Aswaja Center secara hybrid di Jakarta pada Rabu (7/9/2022). 

Konferensi yang mengangkat tema “Menegakkan Ideologi Aswaja untuk Membangun Karakter Bangsa” ini dihadiri sejumlah ulama Aswaja dari berbagai negara. 

Baca Juga

Di antaranya, KH Misbahul Munir dari Indonesia, ulama Aswaja dari Malaysia Syekh Omar Khalash, Mufti California Amerika Syekh Hilal El Hallak, Ulama Aswaja dari Lebanon Syekh Fadi Alamuddiin, dan KH Khoerul Ansori dari Syahamah Syabab Aswaja.

Deklarasi dan rekomendasi di dalam Risalah Jakarta tersebut dibacakan oleh Ketua Umum DPP Aswaja Center, KH Misbahul Munir. Dalam deklarasinya, para ulama yang hadir bersepakat bahwa Aswaja adalah mayoritas umat Islam (al-Sawad al A’zhom) yang kebenarannya dijamin Rasulullah SAW dan terhindar dari kesesatan.  

"Kedua, Aswaja adalah umat Islam yang mengikuti ajaran Nabi SAW, para sahabat Nabi SAW, dan mazhab yang benar," ujar Kiai Misbah dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Rabu (7/9/2022). 

Ketiga, lanjut dia, umat Islam yang menganut paham Aswaja aqidahnya mengikuti Asy’airah dan Maturidiyyah, fikihnya mengikuti salah satu mazhab empat, dan dalam tasawuf mengikuti Imam Junaid Al Bagdadi dan Imam Al Ghazali.  

Ketiga, Aswaja merupakan kelompok umat Islam yang moderat dan tidak gampang mengkafirkan sesama umat Islam selama shalatnya masih menghadap Ka’bah dan tidak jatuh dalam kekufuran yang nyata. 

Kelima, Aswaja juga merupakan kelompok umat Islam yang selalu menjaga kebersamaan dan menghindari perpecahan

Keenam, Aswaja merupakan kelompok umat Islam yang selalu menjaga persaudaraan Islam (ukhuwah Islamiyah), persaudaraan dalam satu tanah air (ukhuwah wathoniyah), dan persaudaraan dalam kemanusiaan (ukhuwah basyariyah-insaniyah)," kata Kiai Misbah. 

Selain membacakan deklarasi itu, Kiai Misbah juga membacakan tiga rekomendasi yang telah disepakati para ulama Aswaja. Rekomendasi yang pertama, para ulama Aswaja mengimbau kepada para pemimpin umat Islam di dunia untuk selalu berpegang teguh pada paham Aswaja.  

"Pemimpin umat Islam sedunia, baik formal maupun non formal agar berpegang teguh dengan ajaran Ahlus Suunnah wa Jama'ah," kata Kiai Misbah.  

Kedua, menurut dia, para ulama Uswaja memgimbau kepada umat Islam agar taat dan patuh kepada petunjuk dan nasihat ulama Aswaja dalam masalah aqidah, syariat, dan akhlak. 

"Ketiga, pemerintah Republik Indonesia agar bersinergi dangan ulama Aswaja dalam moderasi beragama dan melarang paham Takfiri, Salafi-Wahaby, dan aliran lain yang menyalahi pendapat mayoritas umat Islam," jelas Kiai Misbah.  

Dia pun mengutip ayat Alquran Surat an-Nisa' ayat 115. Menurut Kiai Misbah, ayat ini menunjukkan bahwa orang yang menginginkan keselamatan di akhirat, maka ia harus konsisten mengikuti Sabil al Mukminin atau jalan kaum muslimin, yakni ajaran-ajaran dan hal-hal yang disepakati para ulama.  

"Dan bahwa orang yang mengabaikan dan berpaling dari kesepakatan para ulama, maka balasannya adalah neraka Jahannam, tempat kembali yang terburuk," ucap Kiai Misbah.   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement