REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Laznas BMM menjadikan rumah daur ulang (recycle house) sebagai program unggulan dalam upaya recovery pascabencana alam khususnya gempa bumi. Dengan puing-puing rumah yang rusak, lembaga amil zakat ini membangun kembali rumah para penyintas gempa bumi di berbagai wilayah tanah air sebagai material bangunan serta menjadikannya sebagai rumah ramah gempa.
Sejumlah 680 unit recycle house telah dibangun untuk para warga terdampak bencana alam mulai dari Lombok, Donggala, Ambon hingga Mamuju. Kini Laznas BMM bersama Bank Muamalat dan berbagai mitra kembali fokus memberikan bantuan untuk para penyintas gempa Pasaman, Sumatra Barat khususnya wilayah Pasaman Barat. Lewat pembangunan recycle house “Rumah Bangkik Basamo”, program ini menjadi respon dari kondisi warga yang masih kesulitan membangun kembali rumah tinggalnya dan masih bertahan di hunian darurat maupun tenda darurat walaupun enam bulan telah berlalu sejak gempa bumi melanda.
Berdasarkan keterangan tertulis kepada Republika, launching program tersebut sendiri ditandai dengan pelaksanaan “Kick Off Recycle House Bangkik Basamo” yang berlangsung pada Rabu (31/8) lalu di Jorong Timbo Abu, Nagari Kajai, Kec. Talamau, Kab. Pasaman Barat, Sumatra Barat. Acara ini dihadiri oleh Awaldi selaku Pembina Yayasan BMM sekaligus Direktur Operasi Bank Muamalat, Novi Wardi selaku Direktur Eksekutif Laznas BMM, para pejabat setempat meliputi Wali Nagari Kajai Induk dan Kajai persiapan serta para warga penyintas gempa.
Dalam sambutannya, Awaldi mengatakan, program ini akan di berikan kepada dua jorong di Nagari Kajai, Kec. Talamau, Kab. Pasaman Barat dengan total 65 rumah. Yakni Jorong Timbo Abu sebanyak 35 rumah dan Jorong Pasar Lamo sebanyak 30 rumah.
“Dalam suasana yang kesusahan, warga menunjukkan semangat untuk bangkit membangun kembali rumah yang menjadi kebanggaan bagi setiap kita agar keluarga bisa kembali berkumpul dan tinggal dengan nyaman. Jika rumah sudah jadi, maka ekonomi segera pulih karena kepala keluarga merasa aman meninggalkan anak istri untuk bekerja. Berangkat dari Spirit kebangkitan dan kemandirian ini, maka kita sebut sebagai Rumah Bangkik Basamo,”ujar dia.
Sementara itu, Novi Wardi yang biasa di sapa Novwar menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bank Muamalat dan berbagai mitra donor lainnya yang telah mendukung dan turut serta menyukseskan program recovery pasca gempa ini. “Kami juga masih terus mengajak masyarakat di seluruh Indonesia untuk memberikan donasinya dalam rangka mendukung program ini agar saudara kita di Pasaman dapat kembali bangkit. Program Rumah Bangkik Basamo ini adalah program gotong royong berbagai pihak, termasuk para warga penyintas gempa yang setiap hari bergotong royong untuk membangun kembali tempat tinggal mereka,”jelas dia.