Senin 05 Sep 2022 22:10 WIB

Kemenag: Prestasi Mahasina Buktikan Lulusan Ponpes Makin Kompetitif

Capaian ini dapat dicontoh oleh santri-santri dari pesantren lainnya.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Agung Sasongko
Ilustrasi: Santri belajar di pesantren.
Foto:

Tak hanya pondok pesantren Mahasina, Santri Pendidikan Kesetaraan pada Pondok Pesantren Salafiyah (PKPPS) jenjang Ulya mulai unjuk gigi dalam akses pendidikan tinggi. Sebaran perkuliahan mereka semakin luas, tidak hanya di Ma’had ‘Aly (Pendidikan Tinggi di pesantren), tapi juga di banyak perguruan tinggi.

“Bahkan, pilihan program studi dan jurusannya juga tidak hanya keagamaan, tapi juga teknik dan bidang umum lainnya,”ujar dia.

Menurutnya, sejak hasil Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) diumumkan, data lulusan PKPPS jenjang Ulya diterima di perguruan tinggi negeri terus bertambah. Bahkan, sebelumnya juga banyak lulusan PKPPS yang diterima kuliah melalui jalur prestasi dan beasiswa di berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta, dalam maupun luar negeri.

SBMPTN melalui Ujian Tulis Berbasis Komputer merupakan media untuk mengukur kemampuan lulusan PKPPS dalam bersaing di pintu masuk perguruan tinggi negeri, berdasarkan ujian tertulis.

PKPPS mempunyai misi mempersiapkan santri menjadi ulama atau mubaligh (penyampai agama) yang intelek di masyarakat. Selain mempertahankan kitab kuning dan metode pengkajiannya secara tradisional dalam wadah Pondok Pesantren Salafiyah (PPS), PKPPS juga membekali santri dengan ilmu pengetahuan umum yang memadai.

“Terobosan yang dilakukan oleh PKPPS adalah menerapkan pembelajaran yang variatif, inovatif, dan kontekstual, sehingga capaian pembelajaran dapat dicapai walaupun diterapkan jadwal yang ketat untuk memenuhi standar ilmu keagamaan Islamnya,” tutur dia.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement