Senin 05 Sep 2022 20:04 WIB

Tes Masuk Kampus Negeri, Semua Santri Mahasina Darul Quran wal Hadits Berhasil Lulus

Semua santri Mahasina Darul Quran wal Hadits yang ikut tes masuk kampus negeri lulus.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Tes Masuk Kampus Negeri, Semua Santri Mahasina Berhasil Lulus. Foto: Pengasuh Pesantren Mahasina, Nyai Badriyah Fayumi
Foto: dok pribadi
Tes Masuk Kampus Negeri, Semua Santri Mahasina Berhasil Lulus. Foto: Pengasuh Pesantren Mahasina, Nyai Badriyah Fayumi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Santri dari Pesantren Mahasina Darul Qur'an wal Hadits Kota Bekasi yang mengikuti seleksi Perguruan Tinggi Negeri (PTN) semuanya dinyatakan lulus. Setidaknya ada 23 santri yang berhasil masuk perguruan tinggi negeri setelah mendapatkan bimbingan khusus dari pihak pesantren.

Santri Mahasina tersebut diterima di sejumlah perguruan tinggi negeri seperti Universitas Indonesia (UI), UIN syarif Hidayatullah Jakarta, UIN Walisongo Semarang, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, UIN Raden Mas Said Surakarta, dan UIN Bukittinggi. Mereka juga mendapatkan sejumlah beasiswa dari Kemenag, Kemendikbud, dan BAZNAS.

Baca Juga

"Ada 23 santri yang ikut tes dan lulus semua. Tapi ada juga yang memang belum ingin kuliah karena ingin memperdalam kitab, menghafal Alquran, dan lain-lain, sehingga tidak mengikuti tes," ujar Pengasuh Pesantren Mahasina, Nyai Badriyah Fayumi saat dihubungi Republika, Senin (5/9/2022).

Sebelum tes, menurut Nyai Badriah, santri yang ingin masuk ke perguruan tinggi negeri tersebut diberikan bimbingan khusus sejak kelas X Madrasah Aliyah. "Yang ingin masuk ke perguruan tinggi negeri ya memang kita bimbjng sejak kelas X. Sudah coba kita petakan arahnya dia akan melanjutkan ke mana kalau sudah selesai. Begitu juga yang mau menghafalkan Alquran," ucap Nyai Badriyah.

"Jadi memang sudah menerapkan kurikukum merdeka sebenarnya kita," ucapnya.

Ulama perempuan Nahdliyin ini menjelaskan, salah kunci kesuksesan santri Mahasina bisa masuk ke kampus negeri lantaran istiqomah dan belajar dan berdzikir kepada Allah SWT. Menurut dia, santri-santri yang lulus itu juga terus mengulang materi yang telah dipelajari.

"Karena memang anak-anak itu terus belajar, dan semuanya melalui proses seleksi yang alamiah. Selain itu pasti atas berkat rahmat Allah karena anak-anak itu kan setiap hari dzikir, ba'da Maghrib, ba'da subuh, mereka juga melakukan khidmah-khidmah kepesantrenan," kata Nyai Badriyah.

Dari seluruh yang diterima di perguruan tinggi itu, lima di antaranya mendapatkan beasiswa Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) Kemenag RI. PBSB merupakan program unggulan Kemenag yang dicanangkan sejak tahun 2005.

Untuk mendapat beasiswa ini, para santri harus mengikuti sejumlah tahapan seleksi nasional yang ketat. Adapun lima santri Mahasina yang lolos seleksi PBSB Kemenag adalah Puisi Wihdah dan Iza Arkananta Kirana (UI), Asiyah Tul Hikmah (UIN Bandung), Varas Aula Zakan Tajalla (UIN Semarang), dan Nanda Amelia (Unusia Jakarta).

Selain di perguruan tinggi negeri, santri-santri Mahasina juga diterima di beberapa perguruan tinggi swasta. Di antaranya, Universitas Indraprasta (Unindra) Jakarta, Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) Cirebon, dan Universitas Darma Andalas Padang.

Nyai Badriyah berharap keberhasilan ini menjadi washilah bagi santri-santri Mahasina memiliki masa depan yang lebih baik.

"Semoga semua alumni Mahasina menjadi putra putri yang saleh dan salehah, muslih dan muslihah, alim dan alimah, menjadi pecinta ilmu sepanjang hayat, dan dengan ilmu dan akhlaknya menjadi manusia yang berbakti kepada orang tua dan keluarga, bermanfaat bagi masyarakat, kemanusiaan, agama, bangsa dan negara," jelas anggota Majelis Masyayikh atau Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Pesantren ini.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement