REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Muhammadiyah dan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) melaksanakan aksi nyata Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) penanaman 10 juta pohon. Aksi ini ditandai dengan penanaman bibit pohon di lahan SD Alam Muhammadiyah Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
Penanaman bibit pohon dibuka secara simbolis oleh Asisten Deputi Revolusi Mental Kemenko PMK Katiman Kartowinomo bersama Ketua Pengurus Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kalimantan Selatan Tajudin Noor didampingi oleh Koordinator Tim Kerja Mohammad Sofyan. Gagasan penanaman pohon ini sebagai kontribusi untuk membantu bumi menghadapi risiko pemanasan global dan kerusakan alam.
"Aksi nyata penanaman 10 juta pohon bagian dari gerakan revolusi mental karena ada mental-mental masyarakat yang negatif terhadap alam sehingga menghadapi resiko pemanasan global, kerusakan alam dan krisis pangan kedepan," kata Asisten Deputi Revolusi Mental Kemenko PMK, Katiman Kartowinomo dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Sabtu (3/9/2022).
Ketua PWM Kalimantan Selatan, Tajudin Noor dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas kepercayaan Kemenko PMK dan Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang diberikan kepada PWM Kalimantan Selatan untuk memulai penanaman pohon di lingkungan Muhammadiyah sebanyak 40 ribu bibit pohon se-Kalimantan Selatan.
“Aksi tanam pohon sesuai gerakan dakwah Muhammadiyah. Maka kita semua punya tanggung jawab menghadirkan bumi yang sehat sebagai kepingan amal seperti pesan Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur negeri yang baik dengan suasana kesejukan alam yang mempesona di bawah ridho Allah SWT. Karena itu kita perlu kampanye untuk melibatkan ormas seperti Muhammadiyah dengan gerakan penaman pohon dan melarang merusak alam," ujarnya.
Katiman menjelaskan, Muhammadiyah sangat mendukung program ini dan target Muhammadiyah menanam empat juta tanaman. Ini gerakan masyarakat, berharap semua cabang dan ranting Muhammadiyah di wilayah Kalimantan Selatan untuk ikut menanam pohon di lokasi masing-masing.
"Secara sosial kita ingin menanamkan rasa cinta lingkungan melalui menanam, seperti anak-anak sekolah alam ini kita ingin mereka generasi yang cinta menanam. Makanya dengan melibatkan anak-anak sekolah alam ini agar mereka memiliki karakter cinta lingkungan," jelas Katiman.
Koordinator Tim Kerja Revolusi Mental, Muhammad Sofyan, mengatakan, aksi nyata penanaman pohon ini menjadi rangkaian kegiatan penanaman nilai-nilai revolusi mental. Akan difokuskan melalui penguatan toleransi.
“Akan diadakan kegiatan pelatihan pencegahan intoleransi dan anti perundungan bagi tenaga pendidik di sekolah Muhammadiyah yang diselenggarakan di Hotel Rodhita," jelasnya.
Dalam kesempatan itu, hadir juga Sekretaris PWM Kalimantan Selatan Muchdiansyah, Dikdasmen PWM Kalimantan Selatan Mukhtar Ahmadi, PCM Banjarbaru, Pengajar dan Siswa-Siswi SD Alam Muhammadiyah Banjarbaru.