Selasa 30 Aug 2022 17:56 WIB

DMI Sulteng Bentuk Empat Badan Otonom Optimalkan Pembinaan Umat

Badan otonom DMI Sulteng mengoptimalkan syiar Islam.

Seorang berada di depan Masjid Birr Aly yang kubahnya berarsitektur seperti stupa di Desa Bora, Sigi, Sulawesi Tengah, Selasa (12/4/2022). Meskipun mengalami kerusakan akibat gempa bermagnitudo 7,4 SR pada 2018 silam, namun masjid yang diilhami oleh bangunan candi dan dibangun oleh Hanafi Ali Ponulele pada 2015 dengan ukuran 12 meter x 12 meter, tinggi menara mencapai 15 meter itu tetap digunakan oleh umat Islam untuk beribadah. DMI Sulteng Bentuk Empat Badan Otonom Optimalkan Pembinaan Umat
Foto: ANTARA/Basri Marzuki
Seorang berada di depan Masjid Birr Aly yang kubahnya berarsitektur seperti stupa di Desa Bora, Sigi, Sulawesi Tengah, Selasa (12/4/2022). Meskipun mengalami kerusakan akibat gempa bermagnitudo 7,4 SR pada 2018 silam, namun masjid yang diilhami oleh bangunan candi dan dibangun oleh Hanafi Ali Ponulele pada 2015 dengan ukuran 12 meter x 12 meter, tinggi menara mencapai 15 meter itu tetap digunakan oleh umat Islam untuk beribadah. DMI Sulteng Bentuk Empat Badan Otonom Optimalkan Pembinaan Umat

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Pimpinan Wilayah (PW) Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi Sulawesi Tengah membentuk empat badan otonomi (Banom) untuk mengoptimalkan pembinaan umat dalam rangka percepatan implementasi visi memakmurkan dan dimakmurkan masjid.

"Iya, empat badan otonomi DMI Sulteng sudah terbentuk dan pengurusnya segera dilantik oleh Ketua Umum DMI Sulteng Ahmad M Ali," kata Sekretaris Umum PW DMI Provinsi Sulteng Muchtar Ibnu Masud, Selasa (30/8/2022).

Baca Juga

Empat badan otonomi yang dibentuk DMI Sulteng, yaitu Badan Koordinasi Majelis Ta'lim Berbasis Masjid (BKMTBM), Koorps Muballighah, Korps Muballigh, dan Badan Pembina Taman Kanak-kanak Islam (BPTKI).

Muchtar menyebut pelantikan pengurus empat badan otonomi tersebut dirangkaikan dengan seremonial peluncuran pelatihan dai imam, yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Insan Cita Indonesia di Desa Kotarindau, Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi, Sulteng.

"Pelantikan pengurus empat banom tersebut dilakukan bersamaan dengan peluncuran pelatihan imam dan dai pada 1 September 2022 di Sigi," kata Muchtar.

Ia mengatakan empat badan otonomi DMI itu akan berperan sesuai dengan tugas dan fungsinya, salah satunya mengoptimalkan syiar Islam untuk implementasi visi memakmurkan dan dimakmurkan masjid.

"Pembentukan empat badan otonomi ini tidak lepas dari arahan Ketua Umum DMI Sulteng Ahmad M Ali," ujarnya.

Sementara untuk pembinaan imam dan dai, ujar dia, DMI akan melibatkan Ustad Das'ad Latif untuk memberikan pencerahan kepada calon imam dan dai dari 12 kabupaten dan satu kota se-Sulteng.

Pembinaan imam dan dai, kata dia, merujuk pada program peningkatan kapasitas yang digagas oleh DMI Sulteng, dengan target 800 imam masjid dan dai agar mereka dapat berperan optimal dalam merawat dan meningkatkan kerukunan umat beragama di daerah ini.

"Pelatihan angkatan pertama sebanyak 80 dai dan imam. Jadi, model pembinaan yang dilakukan menggunakan sistem pendidikan pesantren," ujarnya.

Dalam pelatihan tersebut, ujar dia, para imam dan dai tersebut, selain mendapatkan materi tentang keislaman, juga dibekali dengan pengetahuan wawasan kebangsaan dan perbandingan mazhab, sehingga mereka nanti lebih dinamis dalam menyikapi perbedaan yang ada.

"Dengan begitu para imam dan dai tersebut nantinya bisa berperan menjaga masjid sekaligus menangkal tumbuh dan berkembangnya intoleransi dan radikalisme," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement