Selasa 30 Aug 2022 13:17 WIB

Kepala BPJPH: Sertifikasi Gratis Strategi Lompatan Jumlah Produk Halal

Percepatan sertifikasi produk halal upaya mengejar ketertinggalan.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Agung Sasongko
Petugas Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) memaparkan tata cara pengajuan permohonan sertifikasi halal kepada pelaku usaha di Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (15/7/2022). Pemerintah mendorong pelaku usaha untuk mengajukan sertifikasi halal atas produknya sebagai wujud perlindungan bagi konsumen.
Foto: ANTARA/Mohamad Hamzah
Petugas Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) memaparkan tata cara pengajuan permohonan sertifikasi halal kepada pelaku usaha di Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (15/7/2022). Pemerintah mendorong pelaku usaha untuk mengajukan sertifikasi halal atas produknya sebagai wujud perlindungan bagi konsumen.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) kembali memberikan fasilitasi Sertifikasi Halal Gratis (Sehati). Hal tersebut merupakan upaya pemerintah untuk melakukan lompatan jumlah produk halal di Indonesia.

Kalimat tersebut diungkapkan Kepala BPJPH Kementerian Agama (Kemenag) Aqil Irham, saat menjadi pembicara dalam talkshow Landscaping Halal Industry. Acara ini diselenggarakan oleh Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI) di ICE BSD, Serpong.

Baca Juga

“Jika sebelumnya rata-rata per tahun hanya ada sekitar 100 ribu produk disertifikasi halal, dengan pemberian fasilitasi ini kita berharap akan ada lompatan jumlah,” ucapnya dalam keterangan yang didapat Republika, Selasa (30/8/2022).

Lebih lanjut, ia menyampaikan langkah ini juga menjadi salah satu upaya pemerintah dalam menjadikan Indonesia sebagai produsen produk halal nomor 1 dunia di tahun 2024. Selama ini, tren sertifikasi halal di Indonesia disebut baru mencapai 100 ribu produk pertahun.

"Kalau kita melihat data, ada 64 juta pelaku Usaha Mikro Kecil (UMK) misalkan masing-masing punya satu produk, dibagi 100 ribu. Artinya kita butuh 640 tahun untuk mensertifikasi halal semua produknya," lanjut dia.

Berdasarkan hal tersebut, ia juga menyebut baru setelah enam abad lagi seluruh produk di Indonesia memiliki sertifikat halal. Karena itu, diperlukan lompatan-lompatan untuk mempercepat, salah satunya dengan sertifikasi halal gratis.

Percepatan sertifikasi produk halal ini juga merupakan bentuk upaya Indonesia untuk mengejar ketertinggalan dari negar tetangga Malaysia. Menurut laporan halal global, Malaysia hampir 1 dekade menduduki peringkat pertama industri halal. Padahal, semula negara ini belajar dari Indonesia.

Ia juga menambahkan, program sertifikasi halal gratis merupakan wujud keberpihakan pemerintah dalam pengembangan ekosistem halal. Tahun ini, lanjut Aqil, BJPH memberikan kuota sekitar 350 ribu sertifikasi halal gratis.

"Juni kemarin, 25 ribu kuota sudah habis dan sekarang sedang berproses sidang fatwa nya," ujar Aqil.

Tahap kedua sertifikasi gratis ini baru dibuka pada 24 Agustus lalu dan akan berlangsung sampai 17 September nanti. Untuk kali kedua, BPJPH menyiapkan kesempatan sebanyak 324. 834 kuota.

"Ini harus segera dimanfaatkan oleh teman-teman pelaku usaha. Jangan sampai ketinggalan, segera daftar melalui ptsp.halal.go.id," lanjut dia.

Talkshow yang dihadiri para pengusaha serta akademisi muslim ini merupakan bagian dari Muslim Fest 2022. Selain Aqil Irham, talkshow ini juga menghadirkan Kepala Departemen Ekonomi Syariah Bank Indonesia Arief Hartawan, Direktur Pengembangan Jasa dan Produk Kreatif Kementerian Perdagangan Miftah Farid dan Direktur Perundingan Perdagangan Jasa Kementerian Perdagangan Basaria Tiara Desika L. Gaol.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement