Ahad 21 Aug 2022 05:57 WIB

Dulu Pernah Tuding Islam Intoleran, Mualaf Riche: Justru Toleransi Muslim Pintu Hidayahku

Mualaf Riche terpikat dengan toleransi dan kerukunan yang ditunjukkan umat Islam

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Nashih Nashrullah
Riche Prasetyo. Mualaf Riche terpikat dengan toleransi dan kerukunan yang ditunjukkan umat Islam
Foto:

Sepulang dari pemakaman, dia tersadar betapa tinggi rasa toleransi umat Islam. Padahal, sering kali dirinya mendengar klaim-klaim bahwa kaum Muslimin suka menang sendiri terhadap umat-umat minoritas.

Saat keluarganya sedang dilanda kesulitan mencari lahan pemakaman, justru warga Muslimlah yang maju pertama kali. Mereka menghadirkan solusi tanpa pamrih. Tidak mengharapkan imbalan sama sekali.

Riche mulai terbuka hatinya untuk mengenal Islam lebih dekat. Awalnya, dia mencari informasi dari dunia maya. Beberapa video diskusi kristologi di Youtube pun ditontonnya.

Proses mempelajari Islam itu dijalaninya selama kira-kira satu tahun. Pada akhirnya, hati Riche semakin condong pada ajaran tauhid. Kejadian lain membuatnya kian yakin untuk menjadi Muslim.

Di desa tempatnya tinggal, ada banyak Muslim yang sehari-hari bekerja sebagai petani. Diam-diam, Riche sering mengamati mereka. Saat azan berkumandang dari arah masjid, para petani Muslim itu segera meninggalkan sawah.

Mereka lantas kembali ke rumah masing-masing. Keluar dari rumah, setiap petani itu dengan berpakaian rapi kemudian berjalan menuju masjid.

Bagi Riche, orang-orang Islam itu memberikan teladan tentang menjaga kebersihan. Mereka memantaskan diri dan penampilan sebelum beribadah, menghadapkan perhatian seutuhnya kepada Yang Mahakuasa.

Riche juga berpikir tentang kerukunan yang di tampilkan Muslimin. Mereka mungkin memiliki watak yang berbeda-beda. Namun, begitu masuk masjid semuanya sama-sama menjadi jamaah, berdiri dan membentuk barisan (shaf) dengan rapi.

Suatu malam pada 2020, Riche menenangkan diri di dalam kamarnya. Setelah itu, dia mengucapkan dua kalimat syahadat seorang diri, tanpa siapa pun menjadi saksi.

Keesokan harinya, dia mencatat segala hal terkait sholat, baik yang berupa bacaan maupun gerakan ibadah itu, dari beberapa tayangan di Youtube. Ketika hari Jumat tiba, dia memberanikan diri untuk mengikuti sholat Jumat.

Baca juga: Seberapa Parahkah Salman Rushdie Hina Islam dan Rasulullah SAW dalam Ayat-Ayat Setan?

Sekira pukul 11.00 WIB, dia telah mandi. Tanpa diketahui keluarganya, Riche lantas bergegas ke masjid beberapa menit sebelum adzan berkumandang.

Pakaian dan sajadah untuk shalat disembunyikannya dalam jok sepeda motor. Namun, kabar ke ikutsertaannya dalam sholat Jumat cepat menyebar di tengah penduduk desa. Maka, lambat laun keluarga Riche mengetahui hal itu.

Istrinya tak bisa menerima keputusan berislam. Permintaan Riche untuk bersyahadat dan menikah kembali dengannya secara Islam juga ditolaknya. Malam harinya, lelaki itu memutuskan untuk tidur berbeda kamar dengan istrinya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement