REPUBLIKA.CO.ID, ALBUQUERQUE -- Juru bicara presiden Turki mengecam pembunuhan empat pria Muslim di kota AS Albuquerque, New Mexico, AS. "Kami sangat khawatir tentang pembunuhan berantai ini," tulis Ibrahim diTwitter.
Ia menggarisbawahi perlunya menyoroti pembunuhan dan agar para pelaku diadili sesegera mungkin. Setelah seorang pria Muslim terbunuh di negara bagian selatan New Mexico pada Jumat (5/8/2022), pihak berwenang mengatakan mereka sedang bekerja untuk menentukan apakah pembunuhannya terkait dengan tiga orang lain selama sembilan bulan terakhir.
Kepala Polisi Albuquerque Harold Medina mengatakan pembunuhan itu dapat dikaitkan dengan tiga pria Muslim lainnya yang tewas dalam penembakan gaya penyergapan. Presiden AS Joe Biden juga mengecam pembunuhan empat pria Muslim di negara bagian selatan New Mexico.
“Saya marah dan sedih dengan pembunuhan mengerikan terhadap empat pria Muslim di Albuquerque,” cicit Biden.
Melihat penyelidikan penuh atas masalah ini sedang berlangsung, ia menggarisbawahi pemerintahannya sangat mendukung komunitas Muslim AS. Sementara pihak berwenang mengulangi permintaan bagi siapa pun yang memiliki informasi tentang pembunuhan untuk menghubungi polisi, dilaporkan bahwa langkah-langkah keamanan ditingkatkan di daerah-daerah tertentu di kota tempat komunitas Muslim itu tinggal.
Dilansir TRT World, Senin (8/8/2022) Council on American-Islamic Relations (CAIR), organisasi hak-hak sipil Muslim terbesar di negara itu, menaikkan hadiah menjadi 10 ribu dolar AS (Rp 149 juta) dari 5.000 dolar AS (Rp 74 juta) untuk informasi yang mengarah pada tersangka atau tersangka yang terkait dengan pembunuhan tersebut.
Pejabat polisi Albuquerque Kyle Hartsock mengatakan pada Kamis (4/8/2022) bahwa orang atau orang yang membunuh umat Muslim mungkin adalah individu atau individu yang sama.
https://www.trtworld.com/turkey/t%C3%BCrkiye-condemns-serial-killings-of-muslims-in-us-59543