REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aqsa Working Group (AWG) menyampaikan zionis Israel bombardir Gaza. Data sementara menyebutkan 13 orang syahid termasuk seorang gadis berusia 5 tahun, sedangkan 130 lainnya luka-luka.
Maka, AWG menuntut para pemimpin dunia untuk merespons kedzaliman Israel. Ketua Presidium AWG Anshorullah mengatakan AWG mengutuk sekeras-kerasnya atas agresi zionis Israel ini. Serangan ini sekali lagi membuktikan bahwa mereka adalah rezim zalim yang tersisa yang harus dimusnahkan dari muka bumi.
"Klaim zionis Israel bombardir Gaza sebagai upaya pencegahan, adalah alasan mengada-ada, dan seharusnya tidak boleh direspons dengan bombardir properti dan korban sipil dan anak-anak," kata Anshorullah melalui pesan tertulis kepada Republika, Senin (8/8/2022).
Ia mengatakan, para pemimpin dunia dan seluruh komunitas internasional dituntut untuk merespon kezaliman Israel dengan nyata. Tidak sekedar gimmick diplomatik apalagi standar ganda, memberikan kecaman tapi terus menjalin hubungan mesra dengan zionis Israel. Sementara mereka mengutuk, memberi sanksi, dan memboikot Rusia atas invasi ke Ukraina tapi membiarkan kezaliman zionis Israel di Palestina.
AWG menyampaikan kepada pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia, menyerukan untuk terus memperkuat bantuan dan dukungan kepada rakyat Palestina dan menghindari sejauh-jauhnya hubungan dengan zionis Israel. Termasuk menolak keikutsertaan Timnas U-19 Israel pada Piala Dunia U-20 di Indonesia tahun depan.
"Karena penolakan itu sejalan dengan amanat Pembukaan UUD 1945 Alinea Pertama, juga seruan Presiden Joko Widodo pada Konferensi OKI tahun 2016 untuk boikot Israel," ujar Anshorullah.
Ia mengatakan, kepada rakyat Palestina diserukan untuk terus tabah dan sabar menggelorakan perlawanan terhadap zionis Israel. Karena sejatinya, melawan Israel adalah melindungi kemuliaan Masjid Al Aqsa. Akan tetapi harus disadari bahwa perlawanan itu hanya akan berhasil jika persatuan nasional dapat diwujudkan.
AWG juga menolak dengan keras tindakan semua pihak yang mendukung atau bersimpati kepada zionis Israel, pada hakikatnya mendukung ketidakadilan dan pelanggaran HAM merupakan sikap yang bertentangan dengan UUD 1945 yang mana secara tegas menentang adanya penjajahan di muka bumi.