Rabu 03 Aug 2022 20:30 WIB

Antusias Pengunjung Islamic Book Fair, dari Santri Hingga Orang Tua

Pengunjung yang datang tidak hanya sebatas santri dan siswa.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Agung Sasongko
Islamic Book Fair (ilustrasi).Pengunjung yang datang tidak hanya sebatas santri dan siswa.
Foto:

Dia sangat berharap IBF dapat kembali diadakan di Bandung. Sebab, dia tidak perlu datang jauh-jauh ke Jakarta lagi. "Ini baru pertama kali datang ke IBF di Jakarta. Tadinya di Bandung sebelum pandemi. Alhamdulillah ya sekarang masyarakat mulai banyak yang antusias sama buku," ucap dia.

Hingga pukul 18.30 WIB, deretan stan buku masih diramaikan oleh pengunjung. Staf stan buku sejak pagi sudah membagikan brosur-brosur yang berisi promo khusus produk di IBF. Salah satu stan yang tidak pernah sepi adalah Republika Penerbit. Senior marketing Republika Penerbit Muhammad Nasir mengatakan dia bersyukur IBF dapat kembali digelar. Momen ini akan dia manfaatkan dengan baik untuk memamerkan buku-buku terbitan Republika.

"Ada beberapa buku dari tahun 2020 yang saat pandemi tidak bisa dipromosikan. Acara ini bisa menjadi ajang untuk menampilkan produk kami," kata Nasir.

Meskipun hari pertama, dia sudah merasakan adanya antusias dari masyarakat. Nasir menilai, kemungkinan ini juga wujud dari kejenuhan pengunjung karena tahun lalu IBF sempat ditiadakan. Di IBF kali ini, Republika Penerbit memberikan sejumlah diskon mulai dari 20 persen. 

Sementara itu, peserta penerbit lain juga mengungkapkan rasa senangnya atas kembalinya acara ini. "Alhamdulillah dengan adanya pameran IBF lagi nampaknya ada kerinduan dari para pengunjung karena tahun lalu acara tidak digelar. Saya terkejut baru hari pertama sudah ramai. Biasanya ramainya saat akhir pekan nanti," kata Digital Marketing Pustaka Imam Asy-Syafi\'i Ahmad Fajar Komaruddin.

Promo yang diberikan kali ini adalah bundling, dengan sistem buy 1 get 1. Namun, ada juga diskon mulai dari 20 persen.

Kendati mengaku senang, Ahmad membagikan masukan untuk acara ini. Dia berharap pemerintah dapat mendukung acara literasi seperti yang dilakukan oleh pemerintah Malaysia. Di sana lanjut dia, pemerintah membagikan vocher kepada mahasiswa dan siswa yang bisa digunakan untuk membeli buku di semua stan pameran.

"Artinya, pemerintah juga menggalangkan dana untuk pendidikan. Saya berharap Indonesia bisa mengadopsi itu," tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement