Jumat 29 Jul 2022 22:27 WIB

Mengapa Muslim Merayakan Tahun Baru Islam di Tengah Musim Panas?

Tahun Baru Islam jatuh pada hari pertama Muharram.

Rep: mgrol135/ Red: Ani Nursalikah
Umat muslim beratraksi sembur api saat mengikuti pawai obor menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1444 Hijriah di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan, Jumat (29/7/2022) malam.  Mengapa Muslim Merayakan Tahun Baru Islam di Tengah Musim Panas?
Foto:

Dengan cara yang mirip dan umum seperti menetapkan resolusi Tahun Baru, banyak Muslim juga akan menetapkan tujuan untuk diperjuangkan, dan menggunakan kesempatan itu untuk merencanakan apa yang dapat mereka lakukan untuk bergerak maju dan memperkuat nilai-nilai mereka.

Kalender Islam diatur oleh pergerakan bulan, artinya setiap bulan dimulai dengan siklus lunar baru, ditandai dengan "kelahiran" bulan sabit baru. Karena didasarkan pada kalender lunar, kalender Islam hanya memiliki 354-355 hari, karena fakta bahwa siklus lunar biasanya berlangsung selama 29 atau 30 hari daripada 30 atau 31 hari per bulan yang digunakan dalam kalender matahari, yang berdasarkan kalender Gregorian yang dominan.

Jika bulan sabit baru terlihat pada hari ke-29, ini menandai akhir dari siklus bulan, maka bulan baru dimulai pada hari berikutnya. Menurut adat agama, hanya perlu satu Muslim dalam komunitas untuk melihat bulan.

Saat ini, teknologi modern berarti mengamati bulan jauh lebih mudah dan lebih akurat secara ilmiah. Oleh karena itu, sudah menjadi tradisi di kalangan umat Islam untuk mencoba melihatnya sendiri dan tidak bergantung pada satu negara untuk melihat bulan.

Hari ini umat Islam di seluruh dunia mematuhi kalender lunar Islam, namun sebagian besar akan menjalani kehidupan sehari-hari mereka menggunakan kalender Gregorian yang lebih banyak digunakan. Arab Saudi dan negara-negara Teluk lainnya masih secara resmi menggunakan kalender Islam, namun dapat menggunakan kalender Gregorian untuk keperluan sipil.

Tidak semua negara akan menetapkan Tahun Baru Islam sebagai hari libur umum, namun, bagi banyak negara mayoritas Muslim, perayaan tersebut adalah hari libur umum.

Uni Emirat Arab telah mengumumkan hari itu sebagai hari libur umum. Negara-negara lain dengan populasi Muslim yang besar, termasuk Malaysia, juga menetapkan tanggal tersebut sebagai hari libur umum.

Meskipun beberapa negara di kawasan ini tidak menandai tahun baru sebagai hari libur resmi, beberapa bisnis mungkin tutup lebih awal untuk menandainya, dan banyak yang biasanya berfungsi lebih lambat saat orang-orang beristirahat dan menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman mereka.

 

https://www.middleeasteye.net/discover/why-are-muslims-celebrating-new-year-middle-summer

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement