REPUBLIKA.CO.ID, SALT LAKE CITY -- Berbagi warisan dan merayakan kontribusi berharga Muslim, Gubernur Utah, Salt Lake City, Amerika Serikat Spencer Cox pada Jumat (22/7/2022) menyatakan Juli sebagai Bulan Warisan Muslim Amerika.
“Hari ini Utah diperkaya oleh orang-orang Muslim Amerika dan budayanya dalam seni, masakan, bisnis, pemerintahan, dan olahraga. Selama lebih dari satu abad, umat Islam telah memberikan kontribusi berharga bagi hampir setiap aspek masyarakat Amerika,” kata Cox, dilansir About Islam, Ahad (24/7/2022).
KSL News melaporkan deklarasi tersebut menyatakan kefanatikan, stereotip, dan ujaran kebencian anti-Muslim harus dilawan dengan pendidikan dan kesadaran. Mengumumkan deklarasi tersebut, , Divisi Urusan Multikultural Utah mengucapkan terima kasih atas kerja advokasi Liga Sipil Muslim Utah di media sosial.
We are happy to share that July has officially been declared Muslim American Heritage Month in the state of Utah! A moment of gratitude for the advocacy efforts of the @CivicUtah for their work towards a more equitable Utah where communities are welcomed & celebrated.✨ pic.twitter.com/DNNuRdJ4pw
— Utah Division of Multicultural Affairs (@MulticulturalUT) July 22, 2022
“Kami sangat berterima kasih. Reaksi dari masyarakat beragam. Sebagian belum pernah mendengarnya dan sebagian memandangnya sebagai pintu gerbang solusi bagi setiap masalah yang dihadapi umat Islam dalam kehidupan sehari-hari untuk diselesaikan melalui proklamasi ini,” ucap Direktur Eksekutif Liga Sipil Muslim Utah Luna Banuri.
Ini bukan satu-satunya negara yang mengakui kontribusi umat Islam dan prestasi mereka. Tahun lalu, Gubernur Illinois J.B. Pritzker mengeluarkan proklamasi pada bulan Desember untuk merayakan Januari sebagai Bulan Sejarah Muslim.
Juga pada 2021, kota Fullerton, Los Angeles, mengakui Agustus sebagai Bulan Apresiasi Muslim-Amerika. Ohio juga merayakan Hari Islam Ohio setiap Sabtu kedua di bulan Oktober sejak 1987.