REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kementerian Agama, Kamaruddin Amin menyampaikan, masjid adalah tempat yang sangat strategis dan penting dalam membangun dan meningkatkan kualitas beragama di Indonesia. Masjid juga berperan meningkatkan kualitas keshalehan umat beragama.
"Masjid sangat penting dan strategis untuk membangun sebuah komunitas dan meningkatkan kualitas beragama di Indonesia," kata Kamaruddin saat menghadiri acara Konferensi Internasional Komunitas Masjid Asean 2022 yang diinisiasi Dewan Masjid Indonesia (DMI), Selasa (20/7).
Kamaruddin mengatakan, pemerintah mengapresiasi dan merasa berterima kasih kepada DMI yang telah menginisiasi konferensi tersebut. Menurutnya, pertemuan ini membentuk sebuah komunitas untuk berkontribusi sekaligus menciptakan legasi yang dirasakan oleh umat Islam.
"Tidak hanya di Indonesia tetapi juga di ASEAN. Kita bisa sharing pengalaman di berbagai wilayah dan negara untuk sama-sama menemukan formulasi yang produktif dan tepat demi kemajuan umat Islam," kata dia.
Sejak zaman Rasulullah SAW, sahabat, para tabi'in, hingga sampai pada tataran sejarah peradaban Islam, telah menunjukkan fungsi instrumental dan fundamentalnya dalam meningkatkan kualitas kehidupan umat sepanjang sejarah. Hal pertama yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW saat hijrah ke Madinah, adalah membangun masjid.
"Artinya, untuk membangun sebuah komunitas, masjid telah memiliki fungsi instrumental untuk menjadi medium yang sangat strategis dan fundamental dalam membangun komunitas," ujarnya.
Di Indonesia sendiri, sebagai negara dan bangsa yang besar, masjid mengemban peran yang luar biasa dalam mengarusutamakan dan meningkatkan kualitas keshalehan umat Muslim. Kamaruddin juga kagum dengan para pemangku kepentingan dalam hal kemasjidan di Indonesia.
"Dari data kami, ternyata stakeholder masjid ini ratusan juta. Dari jamaahnya ratusan juta, pengurus masjidnya mulai dari imam, khatib, dan remaja masjid itu jumlahnya puluhan juta," tuturnya.