Pada 1 Juli lalu, puluhan pemuda Palestina menutup pintu masuk selatan ke Betlehem sebagai protes atas kekurangan air di kota itu. Tetapi pihak berwenang Israel mempertahankan itu adalah tugas Otoritas Palestina untuk menyediakan air bagi warganya.
Al-Sawalhi mengatakan Israel mengirimkan tambahan 76 juta meter kubik air per tahun menggunakan 200 titik sambungan. Seorang warga Palestina di Ramallah, Mohammed Abu Qassem, yang memiliki tangki air mengatakan ponselnya tidak pernah berhenti berdering dengan penduduk dan pemilik kafe, restoran, dan hotel yang menawarkan untuk membeli tangkinya.
Dia mengatakan situasi saat ini mungkin tidak akan mereda sampai awal November. “Saya pikir perang berikutnya antara Palestina dan Israel akan menjadi perang atas air, bukan hanya tanah,” tambahnya.
https://www.arabnews.com/node/2124746/middle-east