Selasa 19 Jul 2022 18:18 WIB

Penduduk Palestina di Tepi Barat Dicengkeram Krisis Air

Pemukim Israel telah mencegah penduduk Palestina merehabilitasi empat mata air.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Petugas membagikan air minum kepada warga di Jalur Gaza, Palestina beberapa waktu lalu. Penduduk Palestina di Tepi Barat Dicengkeram Krisis Air
Foto:

Bassam Darwidh, pengawas lima bangunan perumahan dan komersial di Ramallah yang menampung sekitar 65 apartemen dan toko, mengatakan krisis air tahun ini lebih buruk dari tahun lalu karena jumlah jam dan hari memompa air ke rumah warga telah berkurang. Terkadang, kata dia, air membutuhkan waktu hingga 10 hari untuk sampai ke daerah tersebut.

“Setiap hari saya menerima pertanyaan dari warga di gedung-gedung di bawah tanggung jawab saya, dan mereka semua bertanya kapan air akan tiba? Mengapa airnya terputus? Saya tidak punya jawaban untuk mereka, dan beberapa warga meminta saya nomor telepon pemilik tangki air untuk membeli tangki dengan biayanya sendiri,” tambahnya

Darwish menunjukkan persediaan telah berkurang sejak April. Sebanyak 34 dari 42 sumur air yang dikendalikan oleh perusahaan air nasional Israel Mekorot berada di tanah Palestina di Lembah Yordan. Otoritas Palestina telah meminta agar Israel meningkatkan jumlah air yang dijual ke Tepi Barat, tetapi Israel mengklaim infrastruktur air Palestina tidak mampu menangani jumlah yang lebih besar.

Wali Kota Beita, selatan Nablus, Mahmoud Barham mengatakan kotanya yang berpenduduk 15 ribu orang hanya menerima 50 persen dari kebutuhan airnya. “Kami membutuhkan 2.400 gelas air, tetapi Mekorot hanya menyediakan 120 gelas untuk kami dan memompanya ke kota kami sesekali. Selama delapan tahun, perusahaan menolak menambah jumlah air, meskipun jumlah penduduk kota bertambah besar,” tambahnya.

Sedangkan untuk penggalian sumur, pihak berwenang Israel tidak akan pernah mengizinkan penggalian sumur air di tanah milik desa tersebut. Direktur operasi di Jerusalem Water Undertaking, Bassam Al-Sawalhi mengatakan dia masih dapat menyediakan kebutuhan air dasar bagi 380 ribu penduduk Ramallah dan Al-Bireh, meskipun ada kendala.

Dia mengatakan pihak berwenang sedang berusaha merehabilitasi sumur air di sekitar Ramallah dalam upaya untuk mengurangi krisis. Meskipun tingkat konsumsi air rata-rata harian adalah antara 60 ribu dan 65 ribu meter kubik selama musim panas, Al-Sawalhi menunjukkan Jerusalem Water Undertaking hanya dapat memasok 53 ribu meter kubik per hari kepada pelanggannya.

Mekorot telah mengurangi pasokan menjadi 32 ribu meter kubik per hari dari 38 ribu pada tahun-tahun sebelumnya dan telah mentransfer selisihnya ke pemukiman Israel di sekitar Ramallah.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement