REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Kementerian Agama (Kemenag), Bank Indonesia, dan Islamic Development Bank (IsDB) menyelenggarakan side event Presidensi G20 di Nusa Dua Convention Center, Denpasar, Kamis (14/7/2022). Kegiatan ini bertujuan menyerap peranan wakaf di berbagai negara dalam menciptakan pemulihan ekonomi melalui instrumen keuangan sosial Islam.
Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag Tarmizi Tohor mengemukakan, agenda ini sangat strategis karena instrumen wakaf telah memiliki peranan penting dalam mendukung keuangan global. "Dengan pemanfaatan aset wakaf diharapkan juga dapat menjadi upaya untuk pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat," ujar Tarmizi.
Senada dengan hal tersebut, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan terdapat tiga aspek penguatan sektor wakaf agar dapat memiliki peranan yang strategis, yakni tata kelola yang baik, inovasi produk wakaf, dan digitalisasi dalam pengumpulan harta benda wakaf, serta aspek kolaborasi nazir dalam pengelolaan dengan lembaga internasional.
"Dengan begitu, upaya mengoptimalkan aset wakaf agar menjadi lebih produktif dapat dirasakan manfaatnya," ungkap Perry.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Presiden Islamic Development Bank (IsDB) Muhammad Sulaiman Al Jasser, Menteri Ekonomi, Perencanaan, dan Koperasi Senegal Amadou Hott, Presiden Food and Agriculture Organization (FAO) Qu Dongyu, Penasehat Khusus Sekjen PBB Ahmed Mohammed Al-Meraikhi, dan co-founder Bill Gates and Melinda Gates Foundation, Bill Gates.