Kamis 14 Jul 2022 22:12 WIB

Nikmatnya Kopi Yaman yang Dulu Diperkenalkan Sufi dan Nasibnya Kini

Yaman terkenal sebagai produsen kopi pertama kali dalam sejarah

Rep: Mabruroh/ Red: Nashih Nashrullah
Kopi (ilustrasi). Yaman terkenal sebagai produsen kopi pertama kali dalam sejarah
Foto:

Selama 15 tahun terakhir, pasar Eropa tumbuh lebih dari 1 persen per tahun sementara pasar Cina tumbuh 10 persen per tahun. Qima juga telah mengembangkan reputasi merek yang kuat di Korea Selatan di mana baru-baru ini mendirikan kantor. 

“Ketika saya memasuki kedai kopi khusus di Korea Selatan dan memperkenalkan diri sebagai Qima, sembilan dari sepuluh mereka akan mendengar tentang kami sebelumnya dan itu adalah indikator yang sangat positif dari kemajuan kami,” tuturnya. 

Di Yaman, Faris sangat peduli dengan sumber daya alam, seperti kopi, yang digunakan untuk mendanai konflik politik. Dia melihat fenomena ini sebagai risiko terbesar yang dihadapi industri kopi Yaman saat ini. 

Berbagai kelompok yang berkonflik di Yaman perlu menghargai bahwa orang akan berhenti membeli kopi Yaman jika mereka pikir mereka mendanai konflik dengan melakukannya. 

“Selama lima tahun terakhir, kami telah bekerja sangat keras untuk menjadikan kopi sebagai sarana perdamaian di iklim Yaman yang dilanda konflik. Ini adalah satu-satunya hal yang keluar dari Yaman yang berhasil menghindari konflik dan politik. Dan itu adalah kendaraan bagi manusia di seluruh dunia untuk terhubung dengan manusia dan kemanusiaan Yaman," kata Faris. 

"Seseorang yang duduk di New York, London atau Beijing, dapat terhubung dengan seorang petani di Yaman melalui minuman ini dan itu menjadikannya kendaraan yang sangat kuat untuk menyajikan narasi alternatif dan mengubah persepsi. Hal terakhir yang kita butuhkan adalah kopi diseret ke konflik dan untuk itu menjadi korban lain dari perang Yaman,” ungkapnya.

Namun, Faris tidak menyangkal bahwa masa depan industri kopi Yaman akan menantang, tetapi ia tetap penuh harapan tentang apa yang ada di depan. 

“Kami selalu tahu Yaman akan menjadi negara yang sulit untuk dinavigasi, berada dalam pergolakan konflik yang sangat kompleks, dengan kelompok-kelompok baru dan narasi politik muncul hampir setiap minggu, semua ini sambil menghadapi salah satu krisis kemanusiaan terburuk di dunia. Namun kopi bisa menjadi kekuatan pemersatu yang sederhana, diremehkan, relevan secara global yang setidaknya mengumpulkan semua orang di sekitar meja,” ujarnya menyimpulkan. 

Sumber: alaraby  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement