REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Amanah Takaful berkesempatan bertemu Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen di ruang kerjanya di kompleks kantor Wakil Gubernur, Semarang, Selasa (5/7/2022).
Audiensi ini dilakukan dalam rangka menjalin komunikasi dan kolaborasi dengan pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk bersama-sama mengentaskan buta huruf Alquran para penyandang tuna netra dengan membekali para guru PAI SLB dengan kemampuan menguasai Alquran Braille.
Relawan Amanah Takaful, Elis Sutriyati mengemukakan, workshop ini diselenggarakan guna mendidik guru PAI fasih membaca Alquran Braille, sehingga nantinya akan lebih mudah dalam mengajar tuna netra. “Harapannya akan menambah tenaga pengajar PAI yang menguasai Alquran Braille. Selanjutnya, terbentuk komunitas guru Alquran Braille yang bisa saling sharing dan mengembangkan kapasitas dan kapabilitas,” kata Elis dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Rabu (6/7/2022).
Audiensi berlangsung santai dan hangat. Amanah Takaful memanfaatkan kesempatan tersebut untuk memperkenalkan lembaga dan menyampaikan informasi terkait kegiatan yang akan di gelar “Kami sangat bangga dan terima kasih telah diterima oleh Pak Wakil Gubernur. Sebagai perkenalan telah kami paparkan sejumlah program di Jawa Tengah dan tentu program workshop Alquran Braille yang akan digelar akhir bulan in,” tutur Ade Abdurachman Direktur Amanah Takaful.
Gus Yasin, sapaan wagub, sangat menyambut baik program yang akan digelar ini karena minimnya guru yang bisa membaca Alquran Braille pun nyata menjadi salah satu kendala di lapangan. “Transfer ilmu membaca Alquran kepada para penyandang tuna netra tidaklah mudah. Pelatihan semacam ini (Workshop Pembelajaran Alquran Braille) harus dilakukan dengan intens karena kita memerlukan orang-orang yang bisa mengajar Alquran Braille karena kita juga banyak permintaan,” tuturnya.
Selain itu orang nomor 2 di Jawa Tengah ini juga memberikan saran agar kolaborasi semakin ditingkatkan khususnya dengan lembaga yang juga bergerak di ranah yang sama agar hasilnya dapat lebih optimal.
Ade Abdurachman menjelaskan, workshop yang akan digelar pada 30 – 31 Juli 2022 nanti akan dilaksanakan di Banjarnegara dengan menghadirkan peserta yaitu guru PAI SLB (Pendidikan Agama Islam Sekolah Luar Biasa) yang mewakili 20 kota dan kabupaten se Jawa Tengah. Usai kegiatan ini diharapkan akan semakin menambah tenaga profesional dari unsur guru PAI yang aktif mengajar di Sekolah Luar Biasa (SLB) yang menguasai cara membaca dan mengajarkan Alquran Braille untuk para tunanetra.
"Untuk selanjutnya dibentuk komunitas guru Alquran Braille yang bisa saling sharing dan mengembangkan kapasitas dan kapabilitas," ujarnya.