REPUBLIKA.CO.ID, MOSUL -- Fase awal proyek restorasi dan rekonstruksi Masjid Al Raabiya di bagian kuno kota Mosul dimulai dengan dukungan dari Aliansi Internasional untuk Perlindungan Warisan di Daerah Konflik (ALIPH) dan di bawah pengawasan Inspektorat Kepurbakalaan dan Warisan Niniwe.
Direktur Departemen Investigasi dan Penggalian Ali Obaid Shalgham mengatakan tahap rekonstruksi meliputi isolasi, penomoran, dan pengawetan kepingan marmer sebagai persiapan untuk dikembalikan ke tempatnya selama konstruksi. Ini juga mencakup restorasi kubah, penyelidikan tanah, dan pengujian pondasi untuk mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan ketahanan tanah dan untuk menemukan solusi yang tepat.
Dilansir Iraqi News, Kamis (30/6/2022), ini merupakan bagian dari rencana Badan Purbakala dan Peninggalan Negara (SBAH) Kementerian Kebudayaan, Pariwisata, dan Purbakala untuk melindungi situs arkeologi, mencegah pelanggaran dan menyediakan suasana yang sesuai untuk pekerjaan penggalian, bekerja sama dengan misi penggalian asing.
ALIPH adalah inisiatif kerjasama internasional yang unik yang dirancang memenuhi tantangan melindungi warisan budaya di daerah konflik. Tiga bidang intervensi ALIPH adalah perlindungan preventif untuk membatasi risiko kehancuran, tindakan darurat untuk memastikan keamanan warisan, dan tindakan pascakonflik untuk memungkinkan penduduk lokal sekali lagi menikmati warisan budaya mereka.
Menurut ALIPH, Masjid Al Raabiya dibangun pada 1766. Masjid ini memiliki kubah yang didekorasi, sebagian dilapisi dengan ubin pirus dan menampilkan kaligrafi dan pola geometris. Dinamai sesuai dengan nama putri gubernur Mosul lsma'il Pasha Jalili, Rab'iya Khatun, yang membiayai pembangunannya.
Yayasan ALIPH mengatakan, masjid tersebut rusak berat selama pertempuran untuk membebaskan Mosul pada 2016 dan 2017. Bekerja sama dengan SBAH dan Universitas Mosul, para ahli Italia dan lokal merehabilitasi masjid untuk mengembalikannya kepada masyarakat.
Proyek ini merupakan bagian dari inisiatif Mosul Mosaic yang bertujuan melestarikan warisan budaya Mosul dalam keragaman agamanya. Mereka juga menambahkan pada Desember 2020, dengan dukungan gubernur Niniwe dan SBAH, Angkatan Darat Irak membersihkan lokasi tersebut dari sisa-sisa bahan peledak perang, yang memungkinkan pekerjaan rehabilitasi dimulai.
https://www.iraqinews.com/iraq/ancient-al-raabiya-mosque-in-mosul-to-be-renovated/