REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Sebanyak sembilan pasang dai dan daiyah muda Hidayatullah dari berbagai daerah di Indonesia lolos sebagai peserta Pernikahan Mubarak di Al Bayan Pesantren Hidayatullah Makassar, Jalan Tamalanrea BTP, Sabtu (25/6/2022) lusa.
Pernikahan Mubarak merupakan event rutin tahunan Hidayatullah menikahkan para kader dakwahnya dengan proses sesuai syariat.
Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Hidayatullah Sulsel tahun ini bekerja sama dengan Yayasan Al Bayan Kampus Utama Hidayatullah Makassar kembali menyelenggarakan tradisi dengan kesemarakan khas ditunggu-tunggu pelaksanaannya oleh seluruh kader dan jamaah tersebut.
Tahun lalu pelaksanaan Pernikaham Mubarak oleh Pesantren Hidayatullah Jeneponto. "Pelaksanaan Pernikahan Mubarak kali ini sedikit berbeda karena kami steering commite (SC) mempersyaratkan peserta mengantongi rekomendasi dan ustadz senior sebagai penjamin," jelas Ketua SC Pernikahan Mubarak Hidayatullah 2022, Ustadz Abd Qadir Mahmud SPd MA Kamis (23/6/2022).
Keberadaan ustadz penjamin, jelasnya, sebagai upaya serius lembaga untuk memastikan adanya pembinaan melekat kepada seluruh pasangan selama berkeluarga. "Jadi pembinaan dan pendampingan lebih khusus lagi untuk tercapainya keluarga kader muda yang sakinah mawahdah wa rahmah," tambahnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
SC Pernikahan Mubarak Hidayatullah Sulsel 2022 terdiri dari Ketua Dewan Murabi Hidayatullah Sulsel Ustadz Ir H Abd Majid MA, Ketua DPW Hidayatullah Sulsel Ustadz Drs Nasri Bukhari MPd, Ketua Yayasan Al Bayan Hidayatullah Makassar Ust adz Suwito Fatah MM beserta jajaran pengurus.
SC selama sebulan melakukan seleksi ketat dan mencocokkan permintaan keluarga dan persyaratan masing-masing calon peserta hingga komitmen perjuangan dakwahnya. "Yang abu-abu dan ragu, SC tak ikutkan," ujar Wakil Ketua I STAI Al Bayan Hidayatullah Makassar tersebut.
"Peserta Pernikahan Mubarak di Al Bayan tahun ini lebih variatif berasal dari Sumatra, Sulawesi Tenggara, Sulteng, Maluku dan Sulbar. Sebelumnya hanya lingkup Sulsel," jelas Ust Suwito menambahkan.
Selama sepekan ini sembilan pasang peserta Pernikahan Mubarak mengikuti karantina dan pembinaan persiapan menikah di aula STAI Al Bayan. Karantina diisi dengan ceramah dan pelatihan materi-materi terkait hak dan kewajiban suami istri, testimoni dai, keterampilan hingga kesehatan.
Selain bervariasi asal, juga kompetensi keilmuan rata-rata alumni perguruan tinggi Hidayatullah (PTH) bahkan ada hafizhah 30 juz.
Ketua Panitia, Alyas SPd, mengungkapkan, Pernikahan Mubarak kali ini juga spesial, sebab selain akan dihadiri oleh Ketua Dewan Pembina Al Bayan Dr H Abd Aziz Qahhar Mudzakkar MSi juga akan dihadiri oleh Pemimpin Umum Hidayatullah KH Abdurrahman Muhammad yang saat ini sedang berada di Sulsel.
"Insya Allah rencana kehadiran pemimpin umum telah dikonfirmasi melalui Ketua DMW. Juga akan hadir sejumlah tokoh dan pejabat pemerintahan," tambahnya.