Rabu 22 Jun 2022 22:02 WIB

Arab Saudi Teguhkan Toleransi dan Berkomitmen Lawan Radikalisme Ekstremisme

Arab Saudi mempunyai komitmen junjung tinggi toleransi dalam kehidupan berbangsa

Rep: Mabruroh/ Red: Nashih Nashrullah
Bendera Arab Saudi. Arab Saudi mempunyai komitmen junjung tinggi toleransi dalam kehidupan berbangsa
Foto:

Mousa mengingatkan, bahwa meluasnya penggunaan media sosial telah menghasilkan lingkungan yang menguntungkan untuk promosi dan penyebaran ujaran kebencian oleh organisasi teroris. “(Karena itu) Diperlukan peningkatan upaya internasional dan pembuatan rencana strategis untuk menggagalkan taktik mereka,” tambahnya.

Pusat Internasional Raja Abdullah bin Abdulaziz untuk Dialog Antaragama dan Antarbudaya bekerja untuk memajukan dialog, memperkuat koeksistensi, menghormati keragaman, menerima pluralisme dan mendukung kewarganegaraan bersama antar negara. 

Tahun ini, Kerajaan menjadi tuan rumah forum “Nilai-Nilai Bersama di antara Pengikut Agama,” yang berusaha untuk meningkatkan kolaborasi dan kepercayaan antara para pemimpin spiritual global, mendorong moderasi dan harmoni, dan mendukung inisiatif untuk mempromosikan toleransi dan perdamaian.

“Perbedaan antarmanusia dalam hal ras, agama, dan pemikiran tidak akan pernah bisa dihilangkan,” katanya.

“Ujaran kebencian didasarkan pada non-penerimaan yang lain, dan toleransi dan penerimaan orang lain adalah satu-satunya cara untuk menciptakan komunitas internasional yang stabil dan aman yang bebas dari kerusuhan, ketegangan, dan perpecahan,” tambahnya. 

Direktur Program Budaya di Pusat Penelitian Teluk, Zaid Al-Fadhil, mengatakan Arab Saudi telah membuat kemajuan signifikan dalam mempromosikan toleransi dan menolak ekstremisme. 

“Deklarasi Makkah 2005 tidak diragukan lagi telah menetapkan wacana toleransi dan pengurangan ujaran kebencian, yang baru-baru ini diperkuat dalam dokumen Makkah yang dikeluarkan oleh Liga Muslim Dunia,” kata dia. 

Deklarasi tersebut menekankan budaya toleransi, dan disetujui oleh para pemimpin Organisasi Kerjasama Islam dan banyak intelektual, di mana untuk pertama kalinya delapan sekte Islam diakui. 

 

 

Sumber: Arabnews   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement