Dia pun menyarankan adamya solusi masalah yang disebutkan menurut laporan ini, dan menjelaskan harapannya dari pihak berwenang Jerman. "Sebagai langkah pertama, ancaman bahaya yang dialami umat Islam harus diakui," ujarnya.
Secara umum, umat Islam mengharapkan pihak berwenang bisa berbuat lebih banyak dalam memerangi rasisme anti-Muslim. Solidaritas dengan komunitas Muslim harus meningkat, dan komunitas masjid harus didukung, termasuk dukungan keuangan, setelah serangan.
“Tapi salah satu yang terpenting adalah pengungkapan kasus dan penangkapan pelaku, jika tidak maka ini akan menjadi keringanan bagi pelaku,” katanya. "Kami, tentu saja, mencatat jumlah dan serangan yang diperbarui,” kata Yusuf Sari, seraya menambahkan bahwa mereka mengamati peningkatan jumlah serangan terhadap masjid dan umat Islam.
"Pengungkapan kasus dengan tersangka dalam jumlah yang sangat sedikit sangat mengkhawatirkan,” katanya. Ia menyebutkan bahwa mengejutkan bahwa pihak berwenang Jerman telah menangkap sejumlah kecil pelaku hingga saat ini.
“Sesuatu perlu diubah, terutama pada titik ini, jika kita ingin menangani sayap kanan dan mencegah orang dari kerugian serius di masa depan,” katanya.
Serangan terhadap masjid tidak boleh diremehkan dalam keadaan apa pun. “Kami berharap bahwa kami telah memberikan kontribusi kecil untuk masalah rasisme anti-Muslim dengan laporan kami."
"Kami ingin meningkatkan solidaritas dengan komunitas masjid dan kami berharap serangan terhadap Muslim di Jerman akan berkurang,” kata Sari.
Patut diduga, ekstremis sayap kiri dan pengikut kelompok teror YPG/PKK berada di balik beberapa serangan yang menargetkan masjid. Sementara sebagian besar dilakukan oleh ekstremis sayap kanan atau kelompok neo-Nazi, menurut laporan tersebut.
Jerman, negara berpenduduk lebih dari 83 juta orang, memiliki populasi Muslim terbesar kedua di Eropa Barat setelah Prancis. Di antara hampir 5,3 juta Muslim di negara itu, 3 juta berasal dari Turki.