Senin 13 Jun 2022 09:45 WIB

Kisah Fauzan Mengayuh Sepeda Sejauh 5.000 Km demi Ibadah Haji

Fauzan merupakan pemegang gelar master dan fasih berbahasa Arab.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Warga Magelang, Jawa Tengah Muhammad Fauzan berpose bersama Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi Abdul Aziz Ahmad di Riyadh, Arab Saudi pada Juni 2022. Sepeda miliknya ia kayuh selama hampir 5.000 kilometer, dalam perjalanannya dari Indonesia ke Arab Saudi yang memakan waktu lebih dari 7,5 bulan. Kisah Fauzan Mengayuh Sepeda Sejauh 5.000 Km demi Ibadah Haji
Foto:

Umat Muslim Indonesia saat ini harus menunggu sekitar 40 tahun untuk mendapat giliran menunaikan haji setelah melakukan registrasi. Tapi, dirinya merasa sudah tidak sabar untuk mengunjungi tempat-tempat suci Islam dan menunaikan ibadah haji sehingga memulai persiapan dengan menabung dari gaji sebagai guru.

Pria tersebut berprofesi sebagai guru agama dan penghafal Alquran setelah memperoleh gelar sarjana bahasa Arab dan studi Islam dari Universitas Makassar di Sulawisi Selatan. Ia menyebut niat utama yang ia miliki adalah menunaikan haji dan mendoakan orang tua yang masih hidup serta keluarga dan kerabat. Fauzan sendiri memiliki istri, satu anak laki-laki, dan satu anak perempuan, yang lahir setelah ia memulai perjalanannya.

Berbicara tentang pengalaman selama perjalanannya, ia berangkat dari kampung halaman setelah menghadiri upacara wisuda memperoleh gelar master dari Universitas Islam Malang. Perjalanan dimulai dengan menabung sebesar Rp 10 juta. Ia juga mendapat tambahan uang untuk menutupi biaya perjalanannya dengan menjual jamu tradisional yang dibawanya dari Indonesia, selain melakukan usaha bekam di masjid-masjid sepanjang perjalanannya dari Magelang.

“Tujuan pertama saya adalah Jakarta, yang jaraknya hampir 500 Km dari tempat asal. Saya perjalanan dari Jakarta ke Banda, dari sana saya naik feri ke Pulau Sumatra. Setelah melewati provinsi Jambi, saya sampai di Pulau Batang lalu naik feri untuk sampai ke Singapura," lanjut dia.

Meski merasa lelah selama perjalanan, Fauzan tetap menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan dan berbuka puasa di masjid-masjid di sepanjang rutenya di Singapura dan Malaysia. Ia bahkan sempat mengikuti perayaan Idul Fitri di Malaysia.

Fauzan lantas mengenang sambutan hangat yang diberikan kepadanya di Kedutaan Besar Indonesia di Singapura dan Malaysia. Saat mengikuti kegiatan di Kuala Lumpur, Dubes RI untuk Malaysia Hermono disebut ikut bersepeda untuk menyampaikan solidaritasnya dengan misi tersebut.

Perjalanannya sebagian besar melalui hutan dan bertemu langsung dengan beberapa hewan, terutama monyet. Ia tidak melengkapi diri dengan peralatan yang bisa melindungi, namun ia berkeyakinan menyelesaikan misinya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement