REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Pernyataan politikus Bharatiya Janata Party (BJP) Nupur Sharma dalam debat TV pada akhir Mei lalu telah membuat marah Muslim India dan membuat marah sejumlah negara Islam. Dia mengeluarkan pernyataan yang menghina Nabi Muhammad.
Dua minggu setelah komentarnya, pada Kamis (9/6/2022), polisi Delhi mengatakan mereka membuka penyelidikan terhadap Sharma dan beberapa orang lainnya berdasarkan analisis media sosial terhadap mereka yang mencoba mengganggu ketenangan publik dan menghasut orang-orang.
BJP menangguhkan Sharma dari partai. Kepala unit media partai Delhi, Naveen Kumar Jindal juga dikeluarkan karena membagikan tangkapan layar komentar ofensif Sharma dalam sebuah tweet, Ahad (5/6/2022).
Dalam sebuah pernyataan, BJP mengatakan tidak setuju dengan ideologi apa pun yang menghina atau merendahkan sekte atau agama apa pun. BJP menambahkan tidak mempromosikan orang atau filosofi seperti itu.
Dan dalam upaya menenangkan negara-negara Islam yang marah, diplomat India mengatakan komentar itu tidak mencerminkan sikap pemerintah dan itu adalah pandangan elemen pinggiran. Tetapi seperti yang telah ditunjukkan banyak orang, Sharma bukanlah elemen pinggiran.
Sampai dia dipecat, pengacara berusia 37 tahun itu adalah juru bicara resmi BJP yang banyak dicari yang muncul malam demi malam di debat TV untuk mewakili dan membela pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi. Dilansir BBC News, Kamis (9/6/2022), Sharma merupakan mahasiswa hukum di Universitas Delhi.
Ia memulai karier politiknya pada 2008 ketika dia terpilih sebagai presiden serikat mahasiswa sebagai calon Akhil Bharatiya Vidyarthi Parishad (ABVP), sayap mahasiswa nasionalis pergerakan Hindu Rashtriya Swayamsevak Sangh. Karier politiknya meningkat pada 2011 ketika dia kembali ke India setelah menyelesaikan masternya dalam hukum bisnis internasional dari London School of Economics.