Selasa 07 Jun 2022 17:28 WIB

Kongres Halal Internasional Bahas Industri Halal dan Wisata Syariah

Indonesia memiliki potensi dalam bidang industri halal.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agung Sasongko
Gedung MUI
Foto:

Ia menjelaskan, pemerintah sudah mencanangkan tahapan supaya Indonesia bisa menjadi produsen produk halal dunia. Supaya negeri ini menjadi pusat industri halal dunia.

"Oleh karena itu yang sudah dicanangkan oleh pemerintah perlu untuk disambut oleh civil society, karena pemerintah tidak mungkin menjalankan itu sendiri, ada  kelompok usaha yang perlu membantu, masyarakat dan civil society mendorong itu agar aganda bersama bisa terwujud yaitu 2024 Indonesia menjadi pusat halal dunia," ujarnya.

Kiai Salahuddin menjelaskan alasan kongres ini mengundang dunia internasional. Karena industri halal saat ini tidak mungkin dikerjakan oleh satu negara saja. Sebab hampir semua produk halal merupakan kolaborasi dari berbagai negara.

"Ingredient yang digunakan itu tidak bisa atau tidak mungkin bisa dipenuhi suplainya oleh suatu negara saja, oleh karena itu membutuhkan negara-negara lain untuk melakukan kerjasama untuk melakukan pengembangan industri halal ini," jelas Ketua Badan Pembinaan dan Pengembangan Organisasi MUI ini.

Kiai Salahuddin menyampaikan, selama ini kerjasamanya sudah terbangun dengan beberapa negara. Ke depan perlu mengintensifkan kerjasamanya lagi.

Selain industri halal, ia menambahkan, kongres akan membahas pariwisata halal atau wisata syariah. Jadi pariwisata halal ini menjadi potensi yang sangat besar sekali, sebab Indonesia mempunyai destinsi wisata yang lumayan lengkap.

"Destinasi wisata pegunungan kita punya dari Sabang sampai Merauke, ada banyak lokasi yang bisa menjadi andalan untuk destinasi wisata di pegunungan," jelasnya.

Kiai Salahuddin menambahkan, wisata pantai atau pesisir juga banyak karena Indonesia negara kepulauan. Potensi ini bisa menjadi destinasi wisata yang luar biasa. Selain itu, ada konservasi hutan dan konservasi satwa, imereka bisa menjadi tujuan wisatawan khusus yang ingin menikmati destinasi wisata seperti itu.

"Banyak dari wisatawan itu yang beragama Islam, mereka ini membutuhkan pelayanan plus ketika melakukan wisata baik di pegunungan, pantai maupun di kawasan hutan, pelayanan plusnya adalah mudah mengakses makanan halal, ketika mereka ingin melakukan ibadah mereka terfasilitasi dengan baik, ada arah kiblat, tempat wudhu atau bersuci, tempat untuk melakukan sholat karena orang Islam harus melakukan sholat lima kali dalam sehari," ujar Kiai Salahuddin.

 

Kiai Salahuddin menegaskan, ingin mendorong wisata syariah di Indonesia, di samping itu pemerintah juga sudah menetapkan untuk mendorong wisata syariah. Maka ingin mengumpulkan masyarakat untuk mengajak mereka bergerak bersama guna mengembangkan industri halal dan wisata syariah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement