Sabtu 04 Jun 2022 01:07 WIB

Pasukan Muslim Krimea Pro Ukraina Rindukan Tanah Air yang Hilang

Banyak Tatar menentang pencaplokan Krimea oleh Rusia.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Komandan Pasukan Muslim Krimea Isa Akayev bersiap latihan di Kyiv, Ukraina, 28 Mei 2022. Pasukan Muslim Krimea Pro Ukraina Rindukan Tanah Air yang Hilang
Foto:

Rusia telah mengkritik unit tersebut. Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov mengatakan pada malam perang bahwa memberikan rudal anti-pesawat yang dipegang bahu kepada mantan batalyon sukarelawan adalah bukti dari "psikosis militeristik".

Seorang utusan kepresidenan Ukraina mengatakan pada Maret bahwa batalyon sukarelawan tersebut sekarang berjumlah lebih dari 100 orang. Pemerintah Ukraina merayakan mereka sebagai pahlawan, merayakan eksploitasi mereka pada hari sukarelawan tahunan.

Identitas Tatar

Lebih dari setengah batalion Akayev adalah Tatar Krimea, yang membentuk sekitar 15 persen dari populasi Krimea. "Inti (unit) adalah Krimea karena mereka ingin membebaskan semenanjung mereka, tetapi mereka tidak memiliki aturan bahwa itu hanya boleh menjadi Krimea," kata Serhiy, seorang Ukraina yang masuk Islam pada tahun 2004 dan merupakan imam unit tersebut. 

Penyebab Krimea memberikan bantuan untuk Ukraina karena mengaku lebih menderita di bawah rezim Rusia. "Tatar Krimea lebih menderita di bawah pendudukan Rusia, sehingga mereka merasa lebih dekat dengan kami," kata Muaz, seorang Kabardian etnis dari Kaukasus Utara Rusia yang bergabung dengan batalion itu setahun lalu.

Sebuah laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 2017 menuduh Rusia melakukan pelanggaran hak asasi manusia berat di Krimea. Terrmasuk menjadikan Tatar sebagai sasaran intimidasi, penggeledahan rumah dan penahanan. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement