REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) membangun sinergi strategis dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), yang ditandai penandatanganan MoU dalam upaya menguatkan pengelolaan zakat di Indonesia.
Kerja sama antara Baznas dan BRIN meliputi pemberian kemudahan karyawan BRIN yang akan menunaikan kewajiban zakatnya, di mana ada sekitar 15 ribu karyawan yang bisa mendorong peningkatan zakat, infak, dan sedekah.
Kemudian juga terkait penelitian tentang optimalisasi pengelolaan zakat. Baik mengenai pengumpulan maupun penyaluran zakat sehingga akan semakin banyak dana zakat, infak, dan sedekah terkumpul. Serta penerima manfaat zakat semakin luas dengan tujuan mengurangi kemiskinan di Indonesia.
MoU ditandatangani oleh Ketua Baznas RI Prof Dr KH Noor Achmad, MA dan Kepala BRIN RI Laksana Tri Handoko di Ruang Inovasi Lantai 24 Kantor BRIN, Gedung BJ Habibie, Jl. MH. Thamrin No. 8, Jakarta Pusat, Selasa (31/5/2022).
Turut hadir dan menyaksikan Penandatangan MoU para deputi dari BRIN serta Deputi I M Arifin Purwakananta, Deputi II Dr H Imdadun Rahmat, Kepala Divisi Pengumpulan UPZ Mohan dari Baznas.
"Alhamdulillah, semakin bertambah lembaga atau pihak-pihak yang menjalin kerja sama dengan Baznas. Melalui kerja sama ini, saya yakini dapat menjadi pendorong dan sangat membantu upaya Baznas dalam menyejahterakan umat, ujar Ketua Baznas RI Prof Dr KH Noor Achmad, MA., di Jakarta, Selasa (31/5/2022).
Noor menyebut, melalui pembentukan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) di BRIN, dapat turut menguatkan ekosistem zakat di Tanah Air. Proses transformasi mustahik menjadi muzaki juga menjadi tujuan Baznas melalui riset yang dikembangkan BRIN dan untuk mendorong pertumbuhan pengumpulan zakat serta mewujudkan program-program yang tepat dalam penyaluran zakat dalam upaya pengentasan kemiskinan di Indonesia.
"BRIN juga telah dibentuk UPZ, InsyaAllah dengan pengembangan dari UPZ tersebut bisa untuk riset sekaligus mengangkat mustahik menjadi muzaki. Sangat potensial sekali untuk kita bentuk cara bagaimana kita bisa mengangkat masyarakat mustahik menjadi muzaki. Banyak hal yang sangat kita butuhkan, termasuk inovasi pemberdayaan dari UPZ," kata Noor.
Kepala BRIN Laksana Tri Handoko berharap kerja sama yang terbangun antara BRIN dan Baznas dapat menguatkan pengelolaan zakat di Indonesia serta Baznas dapat mendampingi para karyawan BRIN yang akan menunaikan kewajiban ibadah zakatnya.
Dia juga mengatakan, pihaknya sangat terbuka untuk membantu peran dan penguatan Baznas, demi membantu kesejahteraan masyarakat. "Kami segerakan untuk membantu Baznas, sebagaimana tadi Prof Noor sampaikan. Kami memiliki setidaknya tiga kontraklisasi riset yang bisa mendukung Baznas, di antaranya ada empat, peran riset agama, peran riset ekonomi termasuk ekonomi syariah dan sebagainya. Saya yakin akan membantu kebutuhan dari Baznas," katanya