Senin 30 May 2022 14:39 WIB

Mengapa Hadir di Majelis Ilmu dan Sholawat Istimewa? Ini Penjelasan Habib Assegaf

Menghadiri majelis ilmu mempunyai keutamaan yang besar

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi majelis ilmu. Menghadiri majelis ilmu mempunyai keutamaan yang besar
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ilustrasi majelis ilmu. Menghadiri majelis ilmu mempunyai keutamaan yang besar

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA— Mendatangi majelis-majelis ilmu, bersholawat dan berzikir untuk mempertebal kecintaan kepada Allah SWT dan Rasul-Nya termasuk dalam golongan yang menyeru kepada kebaikan. 

Melalui majelis-majelis Ilmu, seorang hamba bisa memperoleh banyak keberkahan dan kebaikan dan pahala berlipat ganda. Selain pahala menuntut ilmu, seseorang yang datang ke majelis ilmu juga memperoleh pahala bersholawat, berdzikir, beriktikaf, hingga bekesempatan memperoleh pahala bersilaturahim dengan sesama Muslim. 

Baca Juga

“Terlebih, seorang hamba akan mendapatkan pahala dan keberkahan berlipat bila mengajak sesama Muslim lainnya datang ke majelis-majelis ilmu,” kata tutur Habib Abdullah Assegaf saat mengisi tausiyah Majelis Nurul Musthofa di Masjid At Taubah, Kalibata, sebagaimana dikutip dari dokumentasi Harian Republika, Senin (30/5/2022).       

Karenanya Habib Abdullah juga mengajak jamaah untuk istiqamah menghadiri majelis-majelis ilmu, bersholawat, dan berdzikir kepada Allah SWT.  Hal ini karena menurut Habib Abdullah dengan istiqamah menghadiri majelis-majelis ilmu menjadi penolong seorang hamba di hari akhir. 

“Dengan duduknya kita ini (di majelis ilmu) mengajak kebaikan. Ini kaum tidak merusak orang yang duduk dengan mereka, bahkan memberikan kebaikan. Shalat dan puasa kita masih menggantung, kalau riya ditolak Allah SWT. Tapi sholawat kepada Nabi Muhammad SAW tidak akan ditolak, tembus langitnya Allah SWT apalagi dipimpin cucunya Nabi Muhammad SAW,” tuturnya. 

Habib Abdullah menjelaskan orang yang senantiasa duduk di majelis ilmu tidak hanya menjadi orang yang menyeru kepada kebaikan namun sekaligus mencegah kepada kemungkaran. 

Dengan menghadiri majelis ilmu, seorang hamba terhindar dari berbagai kemaksiatan yang menjerumuskan kepada dosa. Selain itu orang yang menghadiri majelis ilmu juga bisa menjadi penerang di lingkungannya sehingga tidak terjerumus kepada kemaksiatan. 

“Ini namanya mencegah kemungkaran, satu pekerjaan dapat dua kebaikan, mengajak kebaikan dan mencegah kemungkaran,” tuturnya. 

Sementara itu Habib Hasan bin Jafar Assegaf mengajak jamaah untuk senantiasa memohon kepada Allah SWT agar dikokohkan hati untuk beristiqamah dalam kebaikan, mencintai rasul termasuk dalam menghadiri majelis-majelis ilmu. 

“Jangan gara-gara hal sepele akhirnya kita meninggalkan Nabi Muhammad SAW, meninggalkan majelis Nabi Muhammad SAW, meniggalkan cucunya Nabi Muhammad SAW. Makanya kita ini jangan berubah,” tuturnya. 

Habib Hasan menjelaskan kebahagiaan dan keberuntungan yang paling besar bagi seorang Muslim adalah berjumpa dengan Rasulullah SAW.

Oleh karena itu, menurut Habib Hasan para wali Allah SWT setiap harinya tak ingin lepas merindukan perjumpaan dengan Nabi Muhammad SAW.

Habib Hasan juga mengajak jamaah semakin meningkatkan rasa kecintaan kepada Rasulullah SAW, sebab seseorang yang mencintai Rasulullah SAW dan senantiasa berhalawat akan dipenuhi segala hajat dan kebutuhannya oleh Allah SWT. 

“Ajak orang yang tidak kenal kepada Nabi Muhammad SAW, dia kenal Nabi Muhammad SAW cuma utusan Allah SWT, dia ngga tahu Nabi Muhammad SAW itu manusia bukan sembarangan manusia, manusia yang akan menolong para nabi para rasul apalagi kita orang yang berdosa, yang berharap berjumpa dengan Nabi SAW,”   

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement