REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Cendekiawan Muslim Buya Syafii Maarif wafat Jumat (27/5/2022). Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto, mengatakan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri sangat sedih saat mendengar kabar duka tersebut.
"Ketika kami menyampaikan berita wafatnya Buya ke Ibu Megawati Soekarnoputri, beliau terisak sangat sedih," kata Hasto dalam keterangan tertulisnya, Jumat (27/5/2022).
Hasto mengatakan Buya Syafii merupakan sahabat Megawati. Keduanya juga sama-sama bekerja untuk BPIP.
"Ibu Megawati sungguh merasa kehilangan sosok negarawan yang menjadi cermin kecendekiawanan, sosok saleh yang rendah hati, sosok yang menjadi bagian kekuatan moral bangsa dan memberikan keteladanan dalam etika hidup berbangsa dan bernegara," ujarnya.
Megawati menginstruksikan seluruh keluarga besar PDI Perjuangan dan BPIP untuk memberikan penghormatan terbaik kepada Buya Syafii dengan mendoakan semoga almarhum wafat dalam keadaan husnul khatimah dan mendapatkan tempat terbaik disisiNya. Selain itu Megawati juga memberi arahan kepada Sekretaris Kabinet Pramono Anung untuk melakukan koordinasi terkait protokoler penghormatan negara dalam rangka pemakaman Almarhum Buya Syafii.
Hasto juga menuturkan, Soekarno dan istrinya Fatmawati memiliki kedekatan dengan Muhammadiyah. Ikatan emosional sebagai bagian keluarga besar Muhammadiyah, serta sama-sama mengalir darah Minang menjadikan hubungan Ibu Mega dan Buya Syafii sangat akrab dan penuh persaudaraan.
"Dalam berbagai kesempatan, ketika berdiskusi tentang bangsa dan negara, Buya Syafii dan Ibu Megawati, keduanya berdialog dengan hangat. Di tengah kesedihan Ibu Megawati, beliau meminta seluruh kader PDI Perjuangan untuk memberikan penghormatan terbaik baik sosok yang menjadi sumber keteladanan tersebut," tuturnya.