Rabu 25 May 2022 21:48 WIB

UEA Deteksi Kasus Pertama Cacar Monyet

UEA menjadi negara Teluk pertama yang mendeteksi cacar monyet.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Cacar monyet atau monkeypox. Ilustrasi. UEA Deteksi Kasus Pertama Cacar Monyet
Foto:

"Wabah di Afrika barat dan tengah telah dikaitkan dengan paparan tikus, kelinci, tupai, monyet, landak, dan rusa," kata Ram.

“Penduduk hutan hujan tropis terpencil dapat terinfeksi dari kontak langsung saat menangkap, menyembelih, dan/atau menyiapkan hewan ini untuk makanan; tertelan juga telah dikaitkan dengan infeksi. Konsumsi yang disebut 'daging semak' seperti itu sangat berbahaya karena dagingnya sering kurang matang," jelasnya.

Dia mengatakan penularan dapat terjadi dari kontak dengan hewan yang sakit atau reservoir hewan dari Afrika Barat misalnya, anjing padang rumput, kelinci, tikus, tupai, dormice, monyet, landak, rusa, atau menyiapkan atau menelan hewan yang terinfeksi.

Terakhir, penularan juga dapat terjadi dengan sentuhan langsung (skin-to-skin) atau kontak pernafasan dengan hewan atau orang yang terinfeksi dapat menularkan infeksi tersebut. Masa inkubasi rata-rata 12 hari, mulai dari empat hingga 20 hari. 

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan cacar monyet biasanya penyakit yang sembuh sendiri dengan gejala yang berlangsung dari dua hingga empat minggu. Namun, WHO menambahkan kasus yang parah dapat terjadi, dengan rasio kematian sekitar tiga hingga enam persen. Kementerian UEA menekankan otoritas kesehatan di negara itu mengambil semua tindakan yang diperlukan termasuk penyelidikan, pemeriksaan kontak, dan tindak lanjut.

 

https://english.alarabiya.net/News/gulf/2022/05/25/UAE-health-experts-urge-caution-after-first-case-of-monkeypox-case-detected

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement