Kamis 28 Apr 2022 11:35 WIB

Kewajiban Berbagi

Islam menghendaki pemeluknya untuk menjadi orang-orang yang memiliki kecukupan.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Agung Sasongko
Zakat / fidyah ( ilustrasi)
Foto: Dok Republika
Zakat / fidyah ( ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendakwah yang juga alumni Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan Pondok Pesantren Jombang, ustaz Andi Rahman menjelaskan, Islam menghendaki pemeluknya untuk menjadi orang-orang yang memiliki kecukupan dalam ekonomi. Ini ditunjukan dengan banyaknya ayat tentang ibadah yang memerlukan harta, seperti berzakat, berinfak, bersedekah, dan berwakaf. 

"Maka ketika Allah perintahkan kita berzakat artinya Allah perintahkan kita untuk cukup ekonomi dan bisa membantu orang lain," kata usatz Andi saar mengisi tausiyah bada sholat Tarawih yang di Masjid Bayt Alquran-Pusat Studi Alquran dan disiarkan virtual melalui kanal resmi You Tube Bayt Alquran pada Ahad (24/4).

Baca Juga

Namun demikian, menurut ustaz Andi Alquran juga sangat berpihak dan begitu peduli lada kaum dhuafa. Ini ditunjukan dengan banyak instrumen ekonomi dalam Alquran yang semuanya ditujukan untuk kepentingan orang-orang miskin. Misalnya Ziswaf, bayar fidyah, bayar kafarat dan lainnya. 

Lebih lanjut ustaz Andi menjelakan bahwa Islam sangat melindungi orang-orang dhuafa. Bahkan dalam sejumlah keterangan disebutkan bahwa Allah memurkai orang-orang yang menyakiti orang-orang miskin. Sebaliknya Allah juga akan memberikan kebahagiaan bagi orang-orang yang mau membahagiakan orang miskin. 

Maka dari itu, menjadi pilihan yang baik untuk menjadi orang yang peduli, membela dan membantu orang-orang miskin. Karena hal tersebut dapat mendatangkan kecintaan Allah SWT. 

"Siapa yang dijaga dirinya dari pelit maka dia akan beruntung. Dan orang dermawan itu akan beruntun di hari kiamat," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement