Jumat 22 Apr 2022 22:55 WIB

Sisi Lain Ramadhan, Bulan yang Tepat untuk Perkuat Ketahanan Keluarga

Ramadhan merupakan momentum untuk mengajak keluarga taat kepada Allah SWT

Rep: Rossi Handayani/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi keluarga mengaji selama Ramadhan. Ramadhan merupakan momentum untuk mengajak keluarga taat kepada Allah SWT
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Ilustrasi keluarga mengaji selama Ramadhan. Ramadhan merupakan momentum untuk mengajak keluarga taat kepada Allah SWT

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Terdapat sejumlah amalan yang dapat diterapkan selama bulan suci Ramadhan. Salah satunya yakni mendidik keluarga agar menjadi lebih taat kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.

"Saudaraku, Ramadhan adalah momentum bagus untuk mendidik dan membimbing keluarga kita agar beribadah kepada Allah," kata Pimpinan Pesantren Al Furqon Al Islami Gresik, Ustadz Abu Ubaidah Yusuf, dalam keterangannya, Jumat (22/4/2022).

Baca Juga

عَنْ عَائِشَةَ - رضى الله عنها - قَالَتْ كَانَ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ شَدَّ مِئْزَرَهُ ، وَأَحْيَا لَيْلَهُ

Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, dia berkata, “Adalah Nabi apabila memasuki sepuluh akhir bulan Romadhan beliau bersungguh-sungguh ibadah, menghidupkan malam dan membangungkan keluarganya.” (HR Bukhari-Muslim)

Ustadz Abu Ubaidah mengatakan, hal ini juga yang dipraktikkan oleh para sahabat Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Dalam riwayat Bukhari dan Muslim diceritakan bahwa wanita para sahabat menyuruh anak-anak mereka berpuasa.

Lalu apabila ada seorang anak yang menangis minta makan maka dibuatkan mainan sehingga lupa hingga datang waktu berbuka. "Demikianlah hendaknya orang tua, mendidik anak-anak mereka dalam ibadah dan ketaatan kepada Allah SWT.

“Ingatlah wahai kaum Muslimin wal Muslimat, anak merupakan anugerah dan nikmat dari Allah SWT sekaligus amanat dan titipan Allah SWT pada pundak kita yang akan diminiati pertanggung jawabannya kelak di hadapan Allah SWT," ucap Ustadz Abu Ubaidah. 

كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْؤُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِه  “Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.” (HR Bukhari-Muslim) 

"Marilah kita didik anak kita dengan keimanan, ibadah, dan ketaatan serta hindarkan mereka dari teman-teman jelek yang kerapkali meracuni anak-anak kita. Hal ini lebih ditekankan lagi pada zaman ini di mana pergaulan, pengaruh dan polusi-polusi kesucian anak begitu semarak mencari mangsanya sehingga sedikit sekali yang selamat darinya. Lihatlah mana anak-anak muda sekarang yang aktif di masjid? Mana anak-anak muda sekarang yang siap menjadi imam sholat dan khatib Jumat?," kata Ustadz Abu Ubaidah 

"Maka jadikan ini kesempatan ini untuk lebih dekat dengan keluarga dan mendidik mereka dengan amal saleh dan ketaatan," lanjutnya.     

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement