REPUBLIKA.CO.ID, HYDERABAD — Di tengah konflik komunal dan intoleransi antara pemeluk agama yang semakin meningkat di India, sebuah masjid di Rajendra Nagar, Hyderabad, India justru menunjukan perannya dalam membantu masyarakat tanpa membeda-bedakan agama maupun kasta sosial.
Masjid itu bekerja sama dengan lembaga sosial masyarakat mendirikan pusat layanan geriatri bagi orang tua lanjut usia. Pusat layanan kesehatan ini memiliki 40 kamar tidur bagi pasiennya yang merupakan lansia. Pusat layanan geriatri ini memberikan pelayanan kepada setiap orang tanpa membeda-bedakan agama, kasta dan keyakinan. Bahkan lebih dari 20 persen pasien yang mengakses fasilitas tersebut adalah non muslim.
“Fasilitas di dalam kompleks masjid memperlakukan semua pasien dengan rasa hormat dan martabat yang sama dan memberi mereka privasi untuk menjalankan keyakinan mereka masing-masing,” kata Mujtaba Hasan Askari pengurus Helping Hand Foundation yang menangani layanan geriatri tersebut seperti dilansir the Hans India pada Selasa (19/4/2022).
Fasilitas layanan geriatri itu gratis dengan dokter dan perawat yang berjaga selama 24 jam. Salah satu pasien yakni Balamani yang berusia 66 tahun merasa senang bisa mendapatkan pelayanan dan perawatan kesehatan di tempat tersebut
"Saya memiliki seorang putri dan seorang putra, keduanya profesional yang bekerja di luar kota. Saya tinggal bersama saudara laki-laki saya di Falaknuma dan setelah saya mengalami stroke lumpuh, saudara laki-laki saya dirawat di rumah sakit. tidak bisa merawat saya dan membawa saya ke sini. Saya bahagia di sini," katanya.
Begitu pun dengan Vivekananda yang berusia 68 tahun yang menderita penyakit Parkinson. Ia merasa puas dengan pelayanan yanh diterimanya di layanan geriatri yang diselenggarakan masjid di Rajendra Nagar.
"Saya mencari pusat perawatan geriatri dan pindah ke sini. Saya puas dengan perawatan dan layanannya. Sebagian besar pasien memiliki masalah kesehatan yang tidak dapat ditangani oleh keluarga mereka. Kami melihat mereka melalui prisma kemanusiaan dan penderitaan mereka, dan karenanya tidak membedakan,” katanya.