Sabtu 16 Apr 2022 13:58 WIB

Yahudi pun Takut Bila Marine Le Pen Terpilih Jadi Presiden Prancis

Le Pen berencana melarang penyembelihan hewan.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Pemimpin sayap kanan Prancis Marine Le Pen tersenyum selama kampanye di Perpignan, Prancis selatan, Kamis, 7 April 2022. Putaran pertama pemilihan presiden Prancis akan berlangsung pada 10 April, dengan pemilihan presiden pada 24 April jika tidak ada kandidat menang langsung. Yahudi pun Takut Bila Marine Le Pen Terpilih Jadi Presiden Prancis
Foto: AP/Joan Mateu Parra
Pemimpin sayap kanan Prancis Marine Le Pen tersenyum selama kampanye di Perpignan, Prancis selatan, Kamis, 7 April 2022. Putaran pertama pemilihan presiden Prancis akan berlangsung pada 10 April, dengan pemilihan presiden pada 24 April jika tidak ada kandidat menang langsung. Yahudi pun Takut Bila Marine Le Pen Terpilih Jadi Presiden Prancis

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Sejumlah pemilih Yahudi di Prancis mengkhawatirkan sikap politik yang ditunjukkan calon presiden Prancis Marine Le Pen. Salah satu pemilih Yahudi, Sarah Gutmann khawatir soal larangan penyembelihan ritual yang dikampanyekan oleh kandidat sayap kanan itu jika terpilih pekan depan.

Menurut Gutmann, tentu itu bisa berdampak langsung terhadap bagaimana Gutmann memberi makan keluarganya dan menjalankan kebebasan beragamanya. Dia dan suaminya, Benjamin, harus berpikir untuk meninggalkan Prancis jika pemerintah sayap kanan mengganggu privasi keluarga Yahudinya yang taat.

Baca Juga

Ketakutan mereka adalah di bawah Le Pen, daging yang disembelih secara ritual agama bisa menjadi langkah awal untuk membuat orang-orang Yahudi dan Muslim Prancis merasa tidak diinginkan. "Menyerang cara kami makan itu melanggar privasi dan itu sangat serius," kata Gutmann, seperti dilansir Times of Israel, Sabtu (16/4/2022).

Dia mengatakan, Le Pen menargetkan populasi minoritas yang mengganggu dan mengirim pesan kepada pemilih yang menentang minoritas ini untuk memilih dirinya karena dia akan menyerang kelompok minoritas dan seiring waktu akan menyingkirkannya. Le Pen sebelumnya telah menyampaikan, semua hewan harus dipingsankan sebelum disembelih, dan dia membingkai masalah ini sebagai salah satu kesejahteraan hewan.

Itu tidak dapat diterima oleh orang Yahudi dan Muslim yang taat dan percaya pemingsanan menyebabkan penderitaan hewan yang tidak perlu dan penyembelihan ritual mereka untuk daging halal lebih manusiawi. Dengan populasi Muslim dan Yahudi terbesar di Eropa barat, masalah ini memiliki potensi dampak besar bagi Prancis dan dapat menghantam komunitas di tempat lain yang membeli daging ekspor Prancis.

"Kami belum pernah sedekat ini dengan rezim ekstrem kanan," kata Gutmann.

Le Pen akan lebih fokus ke dalam, dengan lebih sedikit imigran dan lebih sedikit hak bagi mereka yang sudah ada di sini, lebih sedikit toleransi terhadap tradisi non-Kristen, dan kurang terikat erat dengan Uni Eropa dan dunia luar. Sementara Macron, sebagian besar menjanjikan yang sebaliknya saat ia mencari masa jabatan lima tahun kedua.

Macron memusatkan perhatian pada proposal Le Pen untuk mengakhiri penyembelihan hewan tanpa disetrum untuk menekankan perbedaan politik mereka. Dia tidak ingin Prancis yang mencegah Muslim atau Yahudi mengonsumsi makanan seperti yang ditentukan agama mereka.

Namun, Le Pen mengaku juga tidak menginginkan itu. Tetapi orang-orang Yahudi dan Muslim yang khawatir menemukan  Le Pen sulit dipercaya karena dia tidak menentang praktik lain yang dianggap kejam oleh juru kampanye kesejahteraan hewan, seperti adu banteng atau terutama berburu, sebuah tradisi yang tertanam kuat di pedesaan Prancis tempat di mana ia menjaring suara.

Karena itulah, fokus Le Pen pada daging halal menimbulkan kemunafikan bagi orang Yahudi dan Muslim yang melihat serangan yang disamarkan sebagai kesejahteraan hewan. Le Pen menyebut daging halal bisa dinikmati dengan cara impor. Hal ini oleh berbagai kalangan juga tidak masuk akal karena bertentangan dengan aturan umum Le Pen yang pertama di Prancis bahwa negara itu harus memproduksi lebih banyak barang sendiri dan mengimpor lebih sedikit.

Le Pen juga menekankan, dia sama sekali tidak akan menyingkirkan toko daging halal. Dia mengatakan daging dari hewan yang telah disetrum secara elektrik mungkin terbukti menjadi alternatif halal yang dapat diterima oleh sebagian Muslim. Tetapi jika tidak diterima, kata dia, maka impor daging tentu akan diizinkan.

"Yang kami inginkan adalah benar-benar menghentikan penderitaan hewan. Ini adalah konsekuensi dari penyembelihan tanpa pemingsanan," ujar Le Pen.

Slovenia, Denmark dan Swedia, serta non-anggota Uni Eropa Swiss, Islandia dan Norwegia, telah menghapus pengecualian agama, yang berarti daging halal harus diimpor. Begitu juga dengan wilayah Flanders dan Wallonia di Belgia. Larangan di sana sedang ditentang di Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa oleh Wakil Presiden Kongres Yahudi Eropa Yohan Benizri.

Menurut Benizri, karena Prancis mengekspor daging halal, melarang produksinya tentu akan berdampak buruk pada komunitas Yahudi di tempat lain. "Ini akan menjadi sinyal yang menghancurkan. Karena, sekali lagi, kita akan dianggap tidak diterima di Uni Eropa," kata Benizri.

Sumber: https://www.timesofisrael.com/fears-le-pen-could-ban-ritual-slaughter-unite-french-jews-muslims/

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement