Begitu banyak cara untuk memuliakan tetangga sesuai dengan kondisi tetangga tersebut.Sungguh berbeda bagaimana kita memperlakukan tetangga yang miskin dan kaya dan tetangga dekat dan jauh. Rasulullah SAW berpesan, Hai Abu Dzar. Jika kamu mamasak sayur, perbanyaklah kuahnya dan perhatikan tetanggamu. Dalam hadits lainnya, beliau SAW juga berpesan, Wahai wanita Muslimah, janganlah kamu meremehkan tetangga sekalipun hanya dengan memberi telapak kaki kambing.
Imam Al Ghazali berkata dalam Ihya Ulumuddin jika di antara hak tetangga adalah mengawali mengucap salam, tidak mem perpan jang bicara dengannya, tidak banyak bertanya tentang keadaannya karena hal itu akan menyakiti. Hak lainnya yakni menjenguknya kala ia sakit dan takziah apabila mendapat musibah.
Tetangga kita juga berhak menda patkan ucapan selamat jika ada berita gembira, turut bahagia bila ia senang, memaafkan kesalahannya, tidak mengintip/melihat rahasia atau aibnya, tidak menyempitkannya dengan cara meletakkan benda pada dindingnya, tidak membuang air di depan rumahnya, tidak mempersempit jalannya, lembut kepada anak-anaknya, tidak menguping percakapan, menundukkan pandangan dari istrinya, hingga membimbing kepada perkara agama yang belum mereka ketahui. Hak tetangga pun menjadi lebih agung ma nakala dia miskin, janda, yatim, dan jompo.Wallahu a'lam.