Sabtu 09 Apr 2022 05:35 WIB

Mualaf Aris dan Sosok Berbaju Putih yang Kerap Muncul dalam Mimpinya

Mualaf Aris yakin dengan ajaran agama Islam meski pernah murtad

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Nashih Nashrullah
Mualaf Aris yakin dengan ajaran agama Islam meski pernah murtad
Foto:

Slamet kemudian menghubungi rekannya seorang dosen di Universitas Muhammadiyah. Dosen tersebut pun setuju dan mengundang Aris untuk datang ke kampus untuk bersyahadat. 

Aris kembali membahas hal ini dengan keluarga. Anak Aris yang memang telah tertarik dengan Islam sejak lama dan melihat kesungguhan sang ayah pun ikut menyetujuinya.  

Begitu juga istri yang semula murtad ingin kembali kepada Islam. Kemudian satu keluarga ini pun bersyahadat tepat pada November 2015, disaksikan dengan tokoh Islam dan bupati Ponorogo di masa itu.  

Usai bersyahadat, Aris kembali ke rumah dan mulai mempelajari sholat. Karena tak ada yang membimbing, Aris berusaha belajar sendiri. Dia memulai menghafal bacaan dan gerakan sholat. Perlahan hanya dengan buku, Aris mulai lancar untuk sholat. 

Dia pun ingin segera mempraktikannya dengan shalat berjamaah. Mulanya Aris ingin sholat Jumat di Masjid, tetapi khawatir mendapat cibiran lingkungan sekitar, Aris mengurungkan niatnya.  

Aris tetap pergi sholat berjamaah Maghrib di masjid. Benar saja, jamaah masjid tidak ada yang mempedulikannya saat menunggu di halaman masjid. Bahkan bertegur sapa pun tidak.

Aris berpikir tidak mudah bagi umat Islam untuk menerima dirinya yang dahulu memurtadkan istrinya bahkan membangun tempat ibadah untuk menyebarkan agama sebelumnya. Sehingga wajar jika mereka tidak senang dengan kehadiran Aris meski dia telah bersyahadat. 

Bahkan ketidaksukaan ini secara langsung diperlihatkan seorang pengurus masjid di daerahnya. Dia dengan ketus menyebut Aris menyombongkan diri sebagai mualaf karena langsung sholat berjamaah di masjid. Padahal seharusnya sebagai Muslim harus merangkul saudara mualafnya, mengajak dan membimbingnya beribadah. Tetapi itu tidak dirasakan Aris di awal mualaf.

Bagi Aris ini merupakan ujian bagi dirinya. Meski mendapat ucapan ketus, Aris menerimanya. 

Tak hanya dari lingkungan sekitar, beberepa waktu kemudian kabar syahadatnya viral di youtube karena bersyahadat disaksikan bupati. Keluarga di Sulut pun mendengarnya dan langsung datang mengunjunginya. 

Orang tua Aris pun marah besar begitu juga adik-adiknya. Namun Aris tetap bersikukuh dengan pilihan agamanya. "Kami bertengkar, tetapi setelah azan maghrib tiba, situasi pun mendingin. Dan saya izin untuk sholat di masjid,"ujar dia. 

Bersyukur adiknya yang berdomisili di Surabaya menerima keputusan Aris dan mengijinkan Aris untuk sholat di rumahnya. Setelah itu keluarga besar Aris kembali ke Sulut dan komunikasi terputus.  

 

Hingga orang tua Aris meninggal, kabar pun tak datang. Hanya adik Aris yang mengabarkan belakangan. Karena khawatir terjadi masalah, anak-anak Aris pun meminta Aris tidak perlu pulang ke kampung halaman. Aris hanya bisa mendoakan sang mama melalui sholatnya saja.   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement