REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Selain menjalankan ibadah puasa Ramadhan 1443 Hijriah, umat Islam juga berlomba-lomba untuk melakukan berbagai amal kebaikan, seperti sedekah dan zakat. Tidak hanya itu, animo umat Islam untuk berwakaf pun meningkat saat datangnya Ramadhan.
Ketua Divisi Pembinaan dan Pemberdayaan Badan Wakaf Indonesia (BWI), Hendri Tanjung, meningkatnya animo umat untuk berwakaf itu disebabkan adanya hadits yang menyatakan bahwa pahala semua amal kebaikan akan dilipatgandakan pada bulan Ramadhan.“Sehingga animo untuk bersedekah itu sangat banyak, termasuk berwakaf. Itu perolehannya bisa 30 sampai 50 persen,” ujar Hendri kepada Republika.co.id, Senin (4/4).
Kendati demikian, menurut dia, antusiasme umat Islam terhadap wakaf tidak setinggi antusiasme terhadap zakat. Karena, zakat sendiri hukumnya wajib, sedangkan wakaf hukumnya sunnah. “Kita harapkan Ramadhan tahun ini wakaf bertambah baik, bertambah bayak perolehannya, khususnya wakaf uang,” ucap dia.
Karena, lanjut dia, wakaf uang itu lebih fleksibel dikelola dan digunakan untuk kemaslahatan umat, seperti untuk pembangunan rumah sakit maupun melengkapi sarana dan prasarana rumah sakit. “Nah, harapannya kita bisa gunakan hasil wakaf uang itu untuk kesehatan,” kata Hendri.
Untuk meningkatkan perolehan wakaf di bulan Ramadhan tahun ini, BWI pun telah menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) pada Senin (4/4) pagi. Diklat ini diikuti oleh 100 peserta yang terdiri dari para nazir dan masyarakat yang ingin mengetahui tentang wakaf.
Hendri menjelaskan, Diklat ini akan digelar selama bulan Ramadhan, khususnya setiap Senin, Selasa, Rabu, dan Kamis. Materi yang diberikan di antaranya adalah tentang pengelolaan wakaf, fikih wakaf, marketing wakaf, dan akuntansi wakaf.“Jadi kita berdayakan, kita berikan Diklat kepada para nazir untuk bagiamana mereka mengelola wakafnya atau mereka yang ingin tahu tentang wakaf,” jelas Hendri.
Selain memberikan Diklat, menurut dia, BWI juga menggencarkan sosialisasi dan literasi tentang wakaf, serta melakukan publikasi tentang wakaf. “Yang terbaru kita publikasikan indeks wakaf nasional bagaimana supaya wakaf ini menjadi perhatian daripada pemangku kepentingan, wa bil khusus kepala daerah,” ujar dia.
Menurut dia, laporan indeks wakaf nasional tersebut akan terus dilaksanakan BWI. Pada Ramadhan kali ini, menurut dia, pihaknya juga akan meluncurkan buku baru yang berjudul Wakaf dan Ekonomi Syariah: Isu-Isu Kontemporer.
Dalam waktu dekat, BWI juga akan kembali menggelar workshop untuk kalangan jurnalis, sehingga diharapkan bisa memberikan informasi yang akurat tentang wakaf kepada masyarakat Indonesia. “Jadi kita akan terus lakukan sosialisasi, literasi dan edukasi kepada masyarakat supaya mereka semakin tahun akan wakaf itu. Dengan itu, diharapkan bisa menggenjot perolehan wakaf,” kata Hendri.