Sabtu 02 Apr 2022 23:33 WIB

Tasyakuran  Satu Tahun, Pesma Dai  Jatim Kirim Imam Ramadhan

Para imam itu dikirim ke lima titik di Surabaya.

Pesma Dai  Jatim menyiapkan sejumlah imam Ramadhan untuk dikirim ke lima titik di Surabaya.
Foto: Dok Pesma Dai Jatim
Pesma Dai Jatim menyiapkan sejumlah imam Ramadhan untuk dikirim ke lima titik di Surabaya.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Tepat Ramadhan 1443 H kali ini,  setahun sudah Pesantren Mahasiswa (Pesma) Dai Jawa Timur diluncurkan dan eksis. Belasan mahasantri dari pelbagai perguruan tinggi di Surabaya, terhimpun sebagai mahasantri. 

Dalam rangka tasyakuran milad yang pertama, Pesma Dai Jatim, menyelenggarakan Pelatihan Imam Shalat dan Tebar Imam Ramadhan. 

"Puasa tahun lalu (2021), kita luncurkan  Pesma Dai Jawa Timur. Alhamdulillah, tahun ini (2022), kita sudah bisa menyebar mahasantri kita untuk menjadi imam di masjid-masjid di Surabaya," terang Ustadz  Syahri Sauma, pembina Pesma Dai  Jawa Timur. 

Pengiriman imam-imam masjid di Surabaya, lanjut ustadz Sauma, dalam rangka memberikan manfaat sebesar-sebesarnya bagi masyarakat Surabaya, khususnya dalam momentum Ramadhan. 

"Al-Hamdulillah, di antara mahasantri kita sudah beberapa orang yang  hafal 30 juz. Ada lima titik yang akan dibina oleh mahasantri," tambahnya seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Jumat (1/4). 

Bekal imam 

Sementara itu, Ustadz Baihaqi  Lc, selaku pemateri pembekalan Tebar Imam Ramadhan, memaparkan akan pentingnya seorang imam memperhatikan beberapa hal, terkait dengan penegakan shalat berjamaah. 

"Shalat termasuk perkara utama dalam agama Islam. Karena itu, seorang imam harus mengetahui tentang hal-hal dasar terkait dengan shalat. Misal, syarat, rukun shalat, dan hal-hal yang membatalkannya," terang ustadz lulusan LIPIA  itu. 

Tidak sekedar itu, lanjut Ustadz Baihaqi, seorang imam juga harus memperhatikan kondisi jamaah. Jangan sampai shalat yang ditegakkan, membuat jamaah merasa berat. 

"Perhatikan masjid yang ditempati. Kalau ternyata masjid itu di pinggir jalan, para jamaahnya mayoritas para musafir. Kurang tepat bila imam mengimami dengan bacaan yang panjang-panjang," papar ustadz murah senyum ini. 

Acara tasyakuran milad itu  ditutup dengan munajat keberkahan untuk pewakaf rumah, yang dipimpin oleh Ustadz Baihaqi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement