REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK – Baznas menggelar pembinaan seri ke-4 bagi peserta Beasiswa Cendekia Baznas Mahad Aly. Kegiatan yang mengusung tema Dakwah di Pedalaman itu diadakan pada Jumat (8/7/2022).
Narasumber pembinaan tersebut adalah Ustadz Asep Ma’sum, dai Baznas di Otobasa, Kabu[ten Landak, Kalimantan Barat.Bersama para mahasantri, Ustadz Asep Ma’sum mendiskusikan sifat yang harus dimiliki seorang dai.
Mempunyai sifat mahabbah ( mencintai semua orang), bergerak istiqomah seperti matahari, tawadhu seperti bumi, tegak teguh seperti gunung, berwawasan luas seperti langit, tabah seperti unta, memberikan kemanfaatan seperti lebah, dan menisbatkan segala sesuatu pada Allah; menjadi diskusi yang menarik. Semangat para mahasantri, sebagai pendakwah awal banyak bertanya terkait kasus-kasus di masyarakat.
Sebelumnya, Farid Septian selaku Kepala Bidang Pendidikan dan Dakwah memberikan pengantar kunci yang menguatkan para mahasantri. Sementara esensi pembinaan dengan mengoptimalisasi komunikasi dengan mentor juga kembali diingatkan Sri Nurhidayah selaku pengelola Beasiswa Baznas.
Pertanyaan deras dari para mahasantri kepada narasumber menjadi masukan bagi mahasantri lain. “Diharapkan dari pembinaan akan lahir ide-ide yang kemudian dapat dinarasikan untuk menjadikan aktivitas yang bermakna yang dilaksanakan para maha santri,” kata Sri Nurhidayah dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Jumat (8/7).
Ia menyebutkan, Beasiswa Cendekia Baznas Mahad Aly merupakan beasiswa yang diberikan kepada mahasantri selama dua tahun. Pembinaan dan uang SPP merupakan bantuan yang diberikan kepada para peserta mulai dari semester 5 sampai semester 8.
Sri Nurhidayah mengungkapkan, saat ini terdapat 501 peserta BCB Mahad Aly dari 48 Mahad Aly yang tersebar di Indonesia. “Pembinaan dilakukan oleh Baznas setiap dua bulan sekali, dan diintensifkan oleh para mentor yang berasal dari Mahad Aly masing-masing,” ujarnya.