MEDAN, Suara Muhammadiyah – Dinamika Persyarikatan Muhammadiyah terakhir mulai fokus menggelutih bisnis. Bila selama ini kekuatan Muhammadiyah/Aisyiyah adalah sektor pendidikan, kesehatan, dan dakwah maka kini daftar itu ditambah lagi : Bisnis.
Spirit itulah yang ditangkap Pimpinan Wilayah Aisyiyah Sumatera Utara (PWASU) melalui Majelis Ekonomi dan Ketenaga Kerjaan yang mencoba menggeluti bisnis dengan membuka gerai As-Sakinah Bakery. Gerak roti milik Aisyiyah itu dibuka di kawasan Aksara, Jalan HM Yamin no.126 Medan tak jauh dari lokasi Aksara Plaza yang terbakar.
Peluncuran gerai As-Sakinah Bakery dilakukan Ketua PW Aisyiyah Sumut Hj. Elynita dengan ucapan bismilahirrahman nirrahim kemudian memutus pita kuning yang dipasang di depan pintu gerai. Semua hadiri bertepuk gembira.
Ketua PWA Sumut Hj. Elynita memberi aprisiasi dan dorongan agar Majelis Ekonomi mulai menatap masadepan dengan menggelutih bisnis. Pilihan gerak As-Sakinah yang menghadirkan berbagai jenis roti dan makanan kering itu diharapkan dapat berkembang. Kata Eelynita untuk survive tentu saja butuh perjuangan dan kerja keras. Untuk itu, Hj. Elynita minta kepada pengelola As-Sakinah belajar dengan sunggu-sunggu agar semua proses bisnis, produksi, manajemen dapat ditingkatkan.
Dukungan yang sama disampaikan Wakil Ketua PWA Sumut Dr. Mujiatun yang menegaskan bahwa dalam pengelolaan bisnis dibutuhkan komitmen dan fokus. Diakui untuk membangun bisnis tidak mudah dibutuhkan orang-orang memahi banyak proses terutama proses produksi. Mujiatun memberi contoh persoalan kemasan produksi adalah sesuatu yang harus dipikirkan serius demikian juga dengan kualitas produksi.
Mujiatin berharap, kerja kreatif Majelis Ekonomi dengan As-Sakinah Bakery ini dapat memberi kemanfaatan kepada Aisyiyah secara keseluruhan.
Ketua Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan PWA Sumut Helmi Bahar menjelaskan kepada undangan proses berdirinya gerai As-Sakinah Bakery. Dijelaskan usaha ini berawal dari diskusi Helmi Bahar dengan Anggota DPR-RI Fraksi PAN Naril Bahar yang kemudian memberi solusi dengan dilakukannya pelantihan kepada tim Aisyiyah oleh Dinas Perindustrian. Kemudian dari modal bantuan perangkat pembuatan kue itulah Majelis Ekonomi berproses dan melatih diri untuk mampu memproduksi roti ‘ala Aisyiyah’ hingga kemudian berdirinya As-Sakinah Bakery di kawan Aksara.
Helmi Bahar mengakui As-Sakinah Bakery memiliki peluang dan tantangan. Peluangnya adalah, As-Sakinah Bakery memilki market yang jelas, yakni warga Muhammadiyah dan Aisyiyah sedangkan tantangannya adalah As-Sakinah berdiri di kawasan di mana berdiri toko-toko roti branded yang sudah punya nama. ” Tapi itulah tantangan yang harus dihadapi,” jelas Helmi.
Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan PWA Aisyiyah Sumut itu berharap dukungan dari semua warga Muhammadiyah dan Aisyiyah untuk menjadi As-Sakinah Bakery tempat mereka berbelanja.
Peresemian As-Sakinah Bakery selain dihadiri Ketua PWA Sumut Hj. Elynita, Wakil Ketua Mujiatun, Salmi Saleh dan Fitri Widjayawati dan Bendahara Yuniar R. Yoga serta pimpinan majelis dan lembaga. (Syaifulh)