Rabu 30 Mar 2022 11:27 WIB

Islamic Center Manchester Minta Penyelidikan Lebih Lanjut Pemboman Konser Musik 2017

ISIS mengeklaim sebagai pelaku pemboman pada konser musik 2017 lalu.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Agung Sasongko
Warga muslim memanjatkan doa bagi korban teror di Manchester, Inggris (23/5)
Foto:

Adik laki-laki Abedi, Hashem Abedi, tahun lalu dipenjara selama 55 tahun setelah dinyatakan bersalah membantu merencanakan pengeboman.  Kakak laki-lakinya, Ismail Abedi, meninggalkan Inggris tahun lalu setelah dipanggil untuk memberikan bukti untuk penyelidikan, dan merupakan subjek dari surat perintah penangkapan.

Penyelidikan lebih lanjut menjelaskan bahwa Salman Abedi kemungkinan bertempur di Libya bersama dua saudara lelakinya, ayahnya, dan orang lain dari komunitas Libya Manchester yang bergabung dengan Brigade Martir 17 Februari anti-Gaddafi. Termasuk beberapa yang kemudian dihukum karena pelanggaran terorisme. 

Dilatih oleh NATO

Penyelidikan yang dilakukan juga menyebut bahwa beberapa pejuang anti-Gaddafi dilatih oleh NATO, aliansi militer barat yang campur tangan dalam konflik untuk membantu menggulingkan pemimpin lama. Juga terdengar bahwa ayah Abedi, Ramadan Abedi, memiliki hubungan dengan Kelompok Pejuang Islam Libya (LIFG), sebuah kelompok militan Islam yang sebelumnya dilarang di Inggris, dan al-Qaeda.

Kebijakan buka pintu

Pada tahun 2017, Middle East Eye melaporkan bahwa pemerintah Inggris telah menjalankan kebijakan "buka pintu" yang mengizinkan orang-orang buangan Libya dan warga Inggris-Libya untuk melakukan perjalanan ke Libya untuk bergabung dengan revolusi melawan Gaddafi. Termasuk beberapa yang tunduk pada perintah pengendalian kontra-terorisme yang membatasi gerakan mereka.

Masjid Didsbury telah menghadapi pengawasan dalam penyelidikan menyusul laporan setelah pengeboman yang dilakukan oleh anggota keluarga Abedi di sana, dan bahwa Ramadhan Abedi terkadang memimpin azan.

Sebelumnya, seorang penasihat yang mewakili keluarga dari 12 korban pengeboman, John Cooper mengatakan masjid telah mengubur kepalanya di pasir karena gagal mengatasi kehadiran ekstremis dan sentimen kekerasan di antara mereka. Para teroris yang jadi bagian dari jemaah dan komunitas Muslim Manchester Selatan. 

Tetapi masjid mengatakan pernyataan seperti itu "menyesatkan" dan "pengalihan perhatian dari kegagalan yang sangat nyata dari badan-badan itu dengan tugas untuk melindungi publik dan mencegah serangan semacam itu. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement