Rabu 30 Mar 2022 05:24 WIB

Muslim Amerika Masih Alami Diskriminasi di Bandara

Muslim Amerika masih mengalami diskriminasi di bandara

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
Muslim Amerika (ilustrasi)
Foto:

Beberapa pertanyaan yang dilontarkan petugas perbatasan AS, menurut Kariye, antara lain tipe Muslim apa dia, apakah dia Sunni atau Syiah, berapa kali dia shalat, masjid apa yang dia hadiri, pandangannya tentang ulama tertentu, apakah dia mendengarkan musik, apakah dia belajar Islam dan di mana dia belajar Islam.

"Ketika Anda mengajukan pertanyaan semacam ini tentang keyakinan pribadi saya. Anda memberi tahu saya bahwa Anda memiliki kecurigaan tentang Muslim, bahwa mereka secara inheren merupakan ancaman bagi keamanan nasional," kata Kariye.

Kariye ditanyai tentang keyakinan dan praktik agamanya selama setidaknya lima insiden terpisah di berbagai bandara setelah kembali ke AS dari perjalanan dan liburan ke luar negeri antara 12 September 2017 hingga 1 Januari 2022.

Saat bepergian untuk liburan atau mengunjungi keluarga di luar negeri, Kariye sering tidak dapat mencetak boarding pass-nya di kios swalayan sampai seorang karyawan maskapai menelepon untuk mendapatkan izin dari supervisor atau lembaga pemerintah. Ini sampai memakan waktu hingga dua jam. "Dan setelah menerima boarding pass-nya, dokumen perjalanan ditandai dengan "SSSS" (Seleksi Pemeriksaan Keamanan Sekunder)," tutur Kariye.

Kariye menambahkan, beberapa dari pengalaman-pengalaman di Amerika pasca 9/11 telah membuatnya merasa, sebagai seorang Muslim, dia dipandang sebagai kurang Amerika. Dia berharap dengan berbicara dia dapat memberdayakan orang lain yang memiliki pengalaman serupa.

"Yang penting kami ingin mengubah kondisi komunitas Muslim kami di sini di Amerika. Kami orang Amerika, kami di sini untuk tinggal di sini dan menjadi bagian dari pengalaman Amerika ini. Bagi saya, saya melihat ini sebagai bagian dari pelayanan saya sebagai seorang imam, untuk menjadi suara bagi mereka yang tidak memilikinya dan mengadvokasi keadilan," kata Kariye.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement