Senin 21 Mar 2022 04:20 WIB

Kesan Glodziher Yahudi Dulu dan Sikap Hungaria Kini Terhadap Islam dan Muslim 

Hongaria tengah berupaya terapkan kebijakan xenofobia terhadap Muslim

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Nashih Nashrullah
Jamaah melakukan shalat di Masjid Da El Salam di Budapest, Hongaria (ilustrasi). Hongaria tengah berupaya terapkan kebijakan xenofobia terhadap Muslim
Foto:

Hungaria, meskipun hanyalah negara transit bagi banyak pengungsi dalam perjalanan mereka ke Eropa Barat, namun pemerintah negara itu telah melakukan kampanye xenofobia selama berbulan-bulan. Xenofobia adalah ketidaksukaan atau ketakutan terhadap orang-orang dari negara lain, atau yang dianggap asing. 

Pemerintah yang dipimpin oleh Perdana Menteri nasionalis sayap kanan Viktor Orban itu dengan jelas telah menyatakan retorika anti-Islamnya, terutama tanggapannya terhadap para pengungsi. 

Eksodus massal saat ini dari negara-negara Timur yang porak-poranda secara politik terjadi sebagai akibat dari sejarah yang tidak menguntungkan. 

Seperti dikutip dari artikel di laman Qantara, dilansir Ahad (18/3/2022), di Hungaria, para pengungsi bahkan memicu ingatan akan trauma yang lebih jauh ke masa lalu. 

Pemerintah nasionalis menganggap dirinya berada di garis depan pertahanan dalam pertempuran melawan sebuah invasi. 

Orban tidak memandang para pengungsi sebagai orang yang membutuhkan perlindungan, melainkan sebagai "Muslim penyerbu", ketimbang sebagai "pejuang". 

Dia mendirikan pagar yang menakutkan, menjatuhkan hukuman kejam pada mereka yang masih berhasil melintasi perbatasan dan memasang iklan dalam bahasa Arab di surat kabar Lebanon, memperingatkan "Orang Timur" agar tidak mencoba memasuki wilayahnya. 

Tampaknya ada sedikit perbedaan antara "masyarakat yang mengecualikan orang Yahudi", seperti yang digambarkan Goldziher tentang Hongaria, dan "masyarakat yang mengecualikan Muslim" saat ini. Orban menjelaskan bahwa dia membela "nilai-nilai Eropa". 

Baca juga: Tentara Israel Paksa Diplomat Muslim Taiwan Baca Alquran

Di sini, kepala pemerintahan Hongaria mengacu pada "Kristen Barat", yang dia tetapkan lagi dari cita-cita masyarakat pluralistik dan dalam pandangannya yakni masyarakat yang mengalah. Menurut penulis, paralel sejarah yang dramatis sedang ditarik di sini. 

Orban membawa negaranya kembali ke abad ke-16. Pada 1526, Ottoman mengalahkan tentara Hongaria dan menaklukkan bangsa Danube. Selama 160 tahun, Hongaria ditempatkan di bawah kekuasaan "Islam".  

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement