REPUBLIKA.CO.ID, MALINAU -- Dalam rangka menguatkan keberadaan mualaf di pedalaman agar terus terjaga akidahnya, BMH Kalimantan Utara (Kaltara) bersama dai tangguh menyapa para mualaf di dua desa, yaitu Desa Harapan Maju dan Desa Paking Kecamatan Mentarang, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara.
“Silaturahim ini dalam rangka menyapa warga mualaf, sekaligus musyawarah menentukan waktu pembinaan rutin tiap pekan di dua desa tersebut. Di mana dua desa itu belum tersentuh pembinaan secara rutin,” terang Koordinator BMH Gerai Malinau Iryanto Damsy, Rabu (16/3).
Dua desa itu terdiri dari 16 KK (kepala keluarga) mualaf. Jarak dari pusat Kota Malinau kurang lebih 30 KM. "Kalau ke desa itu harus melalui jalan curam, tanah licin, dan becek dikala hujan turun. Lama perjalanan bisa sampai dua setengan jam, menyusuri hutan,” ujar Iryanto dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Hadir memberikan pembinaan rutin di dua desa itu dua dai tangguh BMH, yakni Ustadz Jawaris dan Ustadz Cepi Komara. “Insya Allah program pembinaan mualaf ini akan terus berjalan secara rutin, kita akan mengajarkan cara mengaji dengan metode Al-Hidayah, tata cara shalat sampai pengajian umum lainnya,” ungkapnya.
Selaku tuan rumah, Ibu Mai Suriyati yang juga mualaf, asli suku Dayak Punan merasa terharu bahagia dan menyampaikan karena telah dikunjungi .
“Alhamdulillah kami sangat senang dan terharu didatangi Bapak-bapak Ustadz dari Hidayatullah, yang mau datang ke sini untuk membina kami. Terus terang, kami sangat senang. Berhubung di dua desa ini belum mempunyai masjid, untuk pembinaan insya Allah kami siap bergilir dari rumah ke rumah kami,” tuturnya semangat.