REPUBLIKA.CO.ID, BETHLEHEM -- Seorang pemukim Israel bersenjata melepaskan tembakan di sebuah sekolah perempuan di desa Tuqu di Provinsi Betlehem, Tepi Barat yang diduduki. Peristiwa teror ini dilaporkan oleh sumber-sumber lokal.
Bassam Jabr, seorang pejabat dari Direktorat Pendidikan Betlehem mengatakan kepada Wafa bahwa seorang pemukim Israel yang bersenjata senapan turun dari bus yang penuh dengan pemukim. Dia lalu melepaskan tembakan ke arah sekolah, menyebarkan ketakutan di antara anak-anak sekolah.
Dilansir dari Wafa News, Ahad (13/3/2022), Jabr mengatakan setelah serangan itu, ratusan siswa dievakuasi ke tempat yang aman dan karena itu kelas dibatalkan. Kekerasan dan vandalisme oleh pemukim Israel adalah hal biasa di Tepi Barat yang diduduki, dan tidak pernah dituntut oleh otoritas pendudukan.
Serangan oleh pemukim terhadap warga Palestina khususnya meningkat selama tiga bulan terakhir, dengan tentara pendudukan Israel menutup mata terhadap kekerasan dan justru memberikan perlindungan kepada pemukim. Sebelumnya, organisasi non-pemerintah, Defense for Children International Palestine (DCI) melaporkan tentara Israel telah membunuh sedikitnya 77 anak Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza sejak awal 2021.
Organisasi tersebut juga mengatakan sejak 2000 hingga 2021, pasukan Israel telah membunuh sekitar 2.200 anak-anak Palestina. Betlehem adalah sebuah kota Palestina di Tepi Barat dan merupakan sebuah pusat budaya Palestina dan industri pariwisata. Penduduknya berjumlah 29.019 jiwa. Kota ini memiliki arti penting bagi umat Kristen karena dipercayai sebagai tempat kelahiran Yesus dari Nazaret.