REPUBLIKA.CO.ID,MALANG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Malang mendorong pemantapan posisi madrasah melalui penguatan guru. Hal ini diungkapkan Wali Kota Malang, Sutiaji saat memberikan arahan pada kegiatan Pembinaan Pendidik dan Tenaga Pendidikan MIN 2 Kota Malang.
Dalam arahannya, Sutiaji berharap arah pembinaan madrasah mengacu kepada upaya pemantapan posisi madrasah. Dengan demikian, dapat membentuk peserta didik yang unggul dan berkualitas. "Serta mengerti dan memahami dirinya sebagai seorang Muslim yang taat," kata Sutiaji.
Saat ini, kata dia, madrasah dapat mendesain dan membingkai menjadi sekolah yang unggul dengan karakter peserta didik yang beriman. Paradigma yang memandang madrasah sebelah mata telah bergeser.
Menurut Sutiaji, saat ini model-model pembelajaran sudah bagus, fasilitas dan kurikulum juga demikian. Oleh karena itu, dia berharap aspek-aspek ini harus bisa dipertahankan. Eksistensi dan jati diri madrasah sebagai satuan pendidikan Islam menjadi bagian integral dari sistem pendidikan nasional.
Sutiaji juga menegaskan, peran madrasah menjadi penting mengingat masyarakat Indonesia merupakan beragama. Sebab itu, peran para pendidik madrasah harus bisa memberikan andil dalam meningkatkan pemahaman ilmu-ilmu agama dan kemampuan mengamalkannya.
Saat ini, kata Sutiaji, tugas pendidik semakin tidak mudah dan tantangannya juga luar biasa. Peran guru pun dituntut untuk selalu berupaya meningkatkan kualitas dalam penyelenggaraan pendidikannya. "Dan tak kalah pentingnya, yang perlu dimiliki seorang guru madrasah adalah kompetensi intelektual dan spiritual,” ucap pria berkacamata ini.
Hal terpenting, pendidikan madrasah di Kota Malang turut menjadi perhatian Pemerintah Kota Malang. Oleh karena itu, Sutiaji berharap, pendidikan madrasah di Kota Malang dapat terus berkembang dan semakin berkualitas.
Pada kesempatan sama, Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Kementerian Agama Republik Indonesia, Profesor Moh Isom mengapresiasi pendidikan madrasah di Kota Malang yang sering menjadi ikonik di Indonesia. Isom juga berharap agar kualiatas madrasah di Kota Malang terus diperhatikan oleh Pemkot Malang. Hal ini karena berseiring dengan minat masyarakat terkait pendidikan madrasah yang semakin meningkat.
Menurut Isom, jumlah madrasah di seluruh Indonesia sebenarnya terbatas. Sementara itu, animo masyarakat terutama umat Islam terhadap pendidikan islam atau madrasah itu tinggi. Artinya, madrasah sudah tidak dianggap sebelah mata dan menjadi pilihan umat Islam, serta masyarakat Indonesia.