Kamis 10 Mar 2022 17:23 WIB

Netralitas Negara Arab Atas Ukraina Terancam oleh Tekanan Barat

Timur Tengah adalah pasar yang sangat menguntungkan bagi senjata AS.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Seorang prajurit Ukraina mengambil posisi menembak saat dia melihat kendaraan yang mendekat di Irpin, di pinggiran Kyiv, Ukraina, Rabu, 9 Maret 2022. Netralitas Negara Arab atas Ukraina Terancam oleh Tekanan Barat
Foto:

Pandangan tersebut tercermin dalam penolakan terhadap semua campur tangan asing di Libya, Suriah dan Yaman, serta Irak. Ada juga kepercayaan umum bahwa perang Rusia-Ukraina telah mengekspos standar ganda Barat terhadap isu-isu Arab dan Muslim, serta kemunafikan masyarakat internasional yang diam tentang atau mendukung invasi AS ke Irak. 

Komunitas internasional bergegas mengeluarkan resolusi Dewan Keamanan PBB dan Majelis Umum yang mengutuk Rusia dan menjatuhkan sanksi kurang dari seminggu setelah dimulainya invasi Rusia ke Ukraina. Namun, pihaknya belum menjatuhkan sanksi kepada Moskow terkait intervensi Rusia di Suriah yang dimulai pada 2015. Hal ini telah menyebabkan kematian puluhan ribu warga Suriah dan ratusan ribu lainnya mengungsi.

Negara-negara regional yang memberikan suara untuk mengutuk Rusia termasuk enam Negara Teluk, Mesir, Yordania, Yaman, Libya, Tunisia, Komoro, Mauritania, dan Somalia. Lima negara menentang resolusi tersebut: Rusia, Belarusia, Korea Utara, Eritrea, dan Suriah sebagai satu-satunya negara Arab yang berbeda pendapat. Tiga puluh lima negara abstain, terutama China, India, Afrika Selatan, Pakistan, Iran dan Kuba, serta Aljazair, Irak dan Sudan.

Pemungutan suara di Majelis Umum PBB mengikuti kampanye diplomatik besar-besaran dan tekanan eksplisit pada sekutu AS yang telah mengembangkan hubungan dengan Rusia selama beberapa tahun terakhir. Mesir, Arab Saudi dan UEA termasuk di antara negara-negara regional yang menghadapi tekanan seperti itu.

Mesir juga menyerukan pertemuan darurat Liga Arab, yang mendesak perlunya solusi diplomatik untuk krisis di Ukraina. Badan payung itu mengakui hubungan dekat antara negara-negara Arab dengan Rusia dan Ukraina.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement