REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Presidensi Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi telah menyediakan beberapa penerjemah di dalam Masjidil Haram. Mereka menambah jumlah juru bahasa di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
Wakil Presiden Umum untuk Bahasa dan Penerjemahan Ahmad bin Abdulaziz Al-Humaidi menekankan Kepresidenan Umum tertarik untuk menerapkan standar kualitas layanan tertinggi, melalui kesiapannya menerima pengunjung Masjidil Haram sesuai dengan rencana yang terakreditasi dan mengintensifkan upaya melayani mereka.
“Departemen Bahasa dan Penerjemahan mengintensifkan kunjungan lapangan berkala untuk meningkatkan layanan yang ditawarkan ke tingkat terbaik,” kata Al-Humaidi, dilansir dari Saudi Gazette, Rabu (9/3/2022).
Departemen juga menyebarkan juru bahasa lapangan di dalam Masjidil Haram sesuai dengan rencana yang terakreditasi dan tergantung pada kebutuhan juru bahasa di lapangan, serta menyampaikan pesan dari Dua Masjid Suci bagi pengunjung Masjidil Haram dan umat Islam di seluruh dunia. Dia mengatakan departemen berupaya mengaktifkan peran teknologi untuk menyampaikan pesan dengan menggunakan transmisi radio langsung terbaru.
Siaran radio dilakukan sepanjang waktu dalam 10 bahasa internasional terakreditasi melalui Platform Digital Manarat Al-Haramain. Penambahan jumlah juru bahasa ini dilakukan setelah Kerajaan mencabut hampir sebagian besar batasan Covid-19, termasuk prosedur pencegahan di dalam Masjidil Haram.